Bentuk Perjuangan Para Dokter Dalam Layani Pasien Korban Bencana

Negara Indonesia adalah Negeri yang Subur lagi Makmur. Begitu banyak dan melimpah kekayaan alam untuk menghidupi seluruh warga didalamnya. Namun ditengah kelestariannya, Indonesia harus bersabar, bersabar hadapi ujian yang begitu banyak hadir melanda, termasuk bencana alam yang tiada henti hadir. Gunung meletus, banjir, gempa bumi, dan badai tsunami adalah bentuk ujian rutin yang hadir menguji kesabaran masyarakat Indonesia. Belum lagi, genap satu bulan lalu, terjadi fenomena alam yang langka, Likuifaksi yang menelan ribuan korban tatkala warga Palu Sulawesi Tengah hendak mengevakuasi diri pasca gempa ketika Jumat (28/9) silam. Entah sudah berapa banyak korban yang meninggal.

Kita semua yakin bahwa setiap ujian pasti terdapat hikmah, dan dari segala kebaikan pasti akan Allah balas sebagai hadiah bagi masyarakat yang sadar dan bersabar akan takdirNya. Salah satunya dengan hadirnya para Medis yang tangguh dan ceria di kala tanggap bencana.

Perlu diketahui bahwa kondisi penanagan medis pada masa tanggap bencana adalah masa-masa paling krusial, selain harus sabar melayani korban yang mengalami trauma psikis, juga menahan perihnya bathin melihat darah, jenazah yang tergeletak di tanah serta merasakan susulan gempa yang berskala tinggi tiada henti.

Itulah perjuangan mereka, para Dokter yang harus meninggalkan keluarga selama berminggu hingga bulan. Mereka dipanggil untuk tunaikan tugas mulia.

Seperti halnya dr. Afnizal spesialis Neurologi yang berturut-turut hadir tanpa henti pada masa tanggap bencana di Lombok maupun Palu. Uniknya, Afnizal merupakan Owner sekaligus Pemilik beberapa Rumah Sakit yang ada di Provinsi Lampung begitu nikmati tugas mulia ini, bahkan seringkali dirinya tutupi semuanya dengan candaan yang khas. Belum lagi hadirnya sang adik kelas, dr. Iwan Andriyanto spesialis Akupuntur semakin menghangatkan suasana dikala duka.

Mungkin inilah yang dinamakan hikmah, hadiah langsung dari Sang Maha Cinta kepada Para Korban dan Relawan, mereka yang telah mapan namun paling depan untuk sigap tanggap bencana. Semoga Allah selalu berkahi kehidupan mereka, terkhusus Para Insan Medis yang tulus dalam tunaikan amanat.