BOJONEGORO, IZI – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) memberikan bantuan modal usaha untuk budidaya ikan lele kepada Madrasah Diniyah Sendang Gede Bojonegoro. Bantuan modal yang diberikan berupa bantuan dana untuk pembelian bebit, obat, dan pakan.
“Sebenarnya untuk kolam beton lelenya sudah ada tiga kolam beton sejak Januari kemarin, tapi belum ada dana untuk beli bibit, obat, dan pakannya.” terang Pak Tri Wibowo, pengelola Madrasah Diniyah Sendang Gede.
Pak Tri Wibowo atau akrab disapa Pak Tri merupakan pengelola Madrasah Diniyah Sendang Gede Bojonegoro. Beliau menuturkan bahwa Madrasah Diniyah berfokus pada tahfidz Quran dengan jumlah santri sebanyak 60 orang dan pengajar sebanyak 4 orang. Selama ini, santri yang mengaji tidak ditarik dana untuk menarik minat santri sekaligus agat tidak membebani orang tua santri. Oleh karenanya, gaji yang diberikan kepada pengajar juga terbatas, yakni 300 ribu rupiah setiap bulannya, dan harus dibagi untuk 4 orang pengajar.
“Empat pengajar ini juga perekonomiannya tidak baik. Ada yang menjadi guru ngaji di sekolah dengan bayaran Rp25.000,- tiap pertemuan dan seminggu dua kali. Jadi, sebulan dapatnya kurang lebih dua ratus ribu rupiah. Ada juga yang jaga konter hp. Dengan kondisi yang demikian, saya khawatir juga lama-lama pengajar akan mundur kalau kesejahteraannya tidak diperhatikan.” ucap Pak Tri.
Berangkat dari cita-cita untuk membangun Kampung Tahfidz yang mandiri, Pak Tri beserta pengelola Madrasah Diniyah Sendang Gede menginisiasi untuk membudidayakan ikan lele di kawasan madrasah, yang mana area madrasah dan tempat budidaya berada di atas tanah wakaf orang tua Pak Tri. Melalui budidaya ikan lele, diharapkan madrasah dapat lebih berkembang dan keuntungan dari budidaya dapat digunakan untuk memberi kafalah atau gaji kepada pengajar.
Budidaya ikan lele dipilih karena metode budidayanya mudah dan biaya yang dibutuhkan murah. Selain itu, minat konsumsi lele di Bojonegoro memiliki potensi yang besar.
“Inginnya ternak sapi, tapi karena biaya yang dibutuhkan besar, jadi memilih budidaya lele. Nantinya kami bercita-cita membangun yayasan yang memiliki usaha mandiri dan bermanfaat untuk umat. Tapi, insyaAllah dimulai dari budidaya lele bisa diwujudkan secara perlahan.” papar Pak Tri.
Budidaya lele bukanlah sesuatu hal yang asing bagi Pak Tri dan pengelola madrasah, karena mereka sudah memiliki pengalaman pembesaran ikan lele. Budidaya lele ini akan dikelola secara bersama-sama oleh seluruh pengurus Madrasah Diniyah Sendang Gede.
Pak Tri juga mengatakan, “Sekarang sudah ada 3 kolam beton dengan diameter 1 meter dan tinggi 1 meter. Nantinya 2 kolam masing-masing akan diisi benih lele sebanyak 500 benih. Dengan modal Rp1.000.000,00 untuk beli bibit, pakan, dan obat, dalam waktu 60-70 hari ke depan, kami bisa dapat untung bersih Rp500.000,00.”
Sejauh ini, kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengetahuan pengelola madrasah berkaitan dengan pembibitan dari lele dewasa yang bertelur dan juga pakannya. Hal ini dikarenakan pakan tidak adanya ulat sutra yang dibudidayakan untuk pakan di Bojonegoro. Pak Tri juga berharap adanya pendampingan pembenihan lele ke depannya.
Pemilihan kolam beton dipilih untuk mempermudah menyortir ikan lele. Selain itu, gorong-gorong yang dibuat juga dapat meminimalisir kanibalisme diantara lele. Kolam beton lebih efektif jika dibandingkan dengan kolam tanah, karena untuk isi air dan penyortiran tentu akan membutuhkan tenaga yang lebih banyak.
“Melalui bantuan modal yang diberikan IZI untuk budidaya lele bagi Madrasah Diniyah Sendang Gede Bojonegoro kami berharap ke depannya cita-cita kami untuk mewujudkan pembangunan yayasan yang mandiri dapat terwujud.” harap Pak Tri. (Evi/IZI)
Leave a Reply