Dalam berbagai kesempatan, permainan papan Zakat Game dimanfaatkan Direktorat Jenderal Bimas Islam – Kemenag R.I dalam kegiatan mereka. Kali ini, bertempat di Hotel Santika Premiere, Slipi, Jakarta, Zakat Game hadir di Lokalatih Tunas Muda “Agent of Change” Ekonomi Syariah, gelombang I dan II (24 & 26 April 2019).
Lokalatih ini diisi oleh peserta dari penyuluh agama berstatus Non-PNS di lingkungan departemen agama seluruh Indonesia. Mereka merupakan perwakilan dari 45.000 penyuluh agama se-Indonesia yang dianggap mumpuni dalam mengemban tugas sebagai agen perubahan ekonomi bagi komunitas muslim tanah air.
Tujuan hadirnya lokalatih itu jelas : untuk memberikan informasi yang komprehensif mengenai ekonomi syariah (terutama zakat dan wakaf) kepada masyarakat, melalui komunikasi yang efektif dan efisien, sehingga terbentuk suatu masyarakat muslim Indonesia yang sejahtera; di samping juga taat.
Selain memperkenalkan bentuk-bentuk komunikasi yang efektif dan kekinian, panitia lokalatih memberikan kesempatan tim Inisiatif Zakat Indonesia untuk memperkenalkan Zakat Game kepada para peserta. Syahdan, sebagian peserta kurang mengenal permainan papan kecuali permainan kartu “Gaplek”. Hal ini dikarenakan mereka tinggal di pedalaman pulau, seperti : Nunukan, Sorong, Atambua, dan lain sebagainya.
Pertama kali diperkenalkankan Zakat Game, para penyuluh agama tersebut agak canggung. Setelah terus-menerus disimulasikan, mereka pun mulai ketagihan.
Di tengah-tengah permainan, mereka mendapatkan kartu pertanyaan mengenai zakat. Terlihat kekhawatiran dari balik wajah mereka kala itu, namun langsung “cair” selesai menjawab.
Kesalahan jawab tidak membuat mereka minder, karena tidak ada konsekuensi dalam permainan. Tetapi saat berhasil menjawab, mereka terlihat bangga karena ada reward khusus menanti.
Fungsi dari permainan Zakat Game ini memang bukan untuk menghakimi peserta, atau bersaing untuk menjebak pemain lain demi memperkaya diri sendiri, semacam Monopoli.
Zakat Game dimainkan selama 30 menit. Di akhir permainan para peserta diminta untuk menghitung sendiri harta yang mereka kumpulkan selama bermain, lalu dihitung nisab-nya. Pada kesempatan itu, 3 pemenang dengan zakat paling banyak ditentukan. Mereka pun berterima kasih atas hadiah yang diberikan tim IZI.
Sebagai penutup, tim IZI terus menyemangati mereka untuk menjadi agen perubahan di tengah-tengah masyarakat dengan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap zakat dan wakaf.
Leave a Reply