Menurut jumhur ulama, kaum muslimin yang tidak melaksanakan ibadah haji disunnahkan untuk berpuasa Arafah, yakni puasa pada hari ke-9 bulan Dzul Hijjah bertepatan dengan jamaah haji melaksanakan wukuf di Arafah. Sedangkan, jamaah haji tidak disunnahkan berpuasa meski merasa kuat agar lebih maksimal dalam berdoa dan dzikir selama wukuf di Padang Arafah.
Mengenai puasa Arafah, Rasulullah pernah ditanya tentang keutamaannya. Beliau menjawab:
“(Puasa Arafah) dapat menghapuskan dosa satu tahun sebelumnya dan satu tahun setelahnya.” (HR Muslim 1162)
Dalam riwayat yang lain:
“Aku berharap kepada Allah agar mengampuni dosaku satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang.” (HR Ahmad 22621)
Seseorang bertanya tentang puasa Arafah kepada Abdullah bin Umar bin Khattab, putra Al-Faruq. Ia menjawab -dalam riwayat yang hasan-:
“Kami dulu bersama Rasulullah menyamakannya dengan puasa dua tahun.” (HR Baihaqi dalam Al-Ausath 751)
Rasulullah adalah pribadi yang ma’shum dan dijamin masuk surga, tetapi beliau tetap melaksanakan puasa Arafah selagi tidak melaksanakan haji. Demikian pula para sahabat beliau saw, mereka adalah sebaik-baik generasi kaum muslimin.
Allahu A’lam.
Oleh : Biro Kepatuhan Syariah Inisiatif Zakat Indonesia
Leave a Reply