Wahai orang-orang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. (QS. Al-Baqarah: 135)
Jika kita diliputi ketakutan, dihimpit kesedihan, dan dicekik kerisauan, maka segeralah bangkit untuk melakukan salat, niscaya jiwa kita akan kembali tentram dan tenang. Sesungguhnya, salat itu (atas izin Allah) sangatlah cukup untuk sekadar menyirnakan kesedihan dan kerisauan.
Setiap kali dirundung kegelisahan, Rasulullah ﷺ selalu meminta Bilal bin Rabbah, “Tenangkanlah kami dengan salat, wahai Bilal.” (Al-Hadist). Begitulah, salat benar-benar meru[akan penyejuk hati dan sumber kebahagiaan bagi Rasulullah ﷺ.
Bagi generasi umat manusia yang sedang banyak menderita penyakit kejiwaan seperti saat ini, hendaklah rajin mengenal masjid dan menempelkan keningnya di atas lantai tempat sujud dalam rangka meraih ridho dari Rabb-nya. Dengan begitu, niscaya ia akan selamat dari pelbagai himpitan bencana. Akan tetapi, bila ia tidak segera mengerjakan kedua hal tadi, niscaya air matanya justru akan membakar kelopak matanya dan kesedihan akan menghancurkan urat syarafnya.
Salah satu nikmat Allah yang paling besar ialah bahwa salat wajib lima waktu dalam sehari semalam dapat menebus dosa-dosa kita dan mengangkat derajat kita di sisi Rabb kita. Bahkan, salat lima waktu juga dapat menjadi obat paling mujarab untuk mengobati pelbagai kekalitan yang kita hadapi. Betapapun, salat mampu meniupkan ketulusan iman dan kejernihan iman ke dalam relung hati, sehingga hati pun selalu ridha dengan apa saja yang telah ditentukan Allah.
Sumber : Dr. ‘Aidh al-Qarmi. 2007. La Tahzan. Qisthi Press: Jakarta. hlm. 34
Leave a Reply