Dalam produktivitasnya, kali ini Nana Sudiana mengambil sebuah momen penting bersejarah bagi dunia, tidak lain adalah wabah yang fenomenal saat ini, Covid-19. Buku Inisiatif Gerakan Zakat Hadapi Pandemi Corona adalah respons gerakan zakat terhadap musibah akibat penyebaran Covid-19.
Pandemi corona adalah kejadian yang tidak biasa. Ini dirasakan juga oleh para amil di dunia zakat Indonesia. Karena itu, dibutuhkan kemampuan dan adaptasi yang luar biasa dari para amil dan lembaga-lembaga zakat yang ada untuk menghadapi dan mengatasi dampaknya. Pandemi corona ini peristiwa extraordinary yang butuh kerja keras dan sinergi semua pihak.
Menurut penulis, Krisis akibat wabah Covid-19 secara umum berdampak pada tiga aspek sekaligus. Pertama, dampak psikologis seperti kepanikan dan ketakutan manusia. Kedua, dampak fisik yang membuat tubuh menjadi rentan tertular apalagi saat bekerja. Ketiga, dampak keuangan seperti adanya biaya tidak terduga untuk membeli produk sanitasi atau alat bantu proteksi diri.
Dampak keuangan lanjutan yang paling dikhawatirkan berikutnya adalah kekurangan atau kehilangan pendapatan. Hal ini dirasakan betul oleh—terutama—mereka yang pendapatannya mengandalkan pemasukan harian, seperti pelaku sektor informal dan pedagang kecil.
Di tengah situasi inilah para amil dan gerakan zakat terpanggil untuk tetap berandil. Mencoba melakukan kerja-kerja yang biasa dilakukan dalam menangani soal-soal kemanusiaan dan kemiskinan di tengah ketakutan manusiawi atas potensi terpapar Covid-19. Walau jumlah dan fasilitas yang bisa diberikan terbatas, para amil bahumembahu meringankan penderitaan publik dan mengurangi bahaya wabah pandemi ini.
Dalam kerja-kerjanya, gerakan zakat sudah tentu tidak bisa tampil sendiri. Alhasil, sejumlah kolaborasi digagas demi memulihkan kembali keadaan negeri ini sebagaimana sebelum pandemi corona terjadi.
Penulisan dan penyusunan buku ini tak lain bertujuan untuk “mengabadikan”, terlebih lagi ketika terjadi momentum luar biasa berupa musibah pandemi corona ini. Hal ini merupakan bagian dari lesson learned bagi publik, terutama lagi bagi gerakan zakat Indonesia. (Humas IZI/ Agus)
Leave a Reply