Sahabat IZI, pernahkah terlintas pertanyaan mengapa perusahaan perlu melakukan audit? Apakah audit hanya sekadar formalitas atau benar-benar memiliki manfaat bagi kelangsungan bisnis suatu perusahaan?
Audit adalah proses pemeriksaan sistematis terhadap laporan keuangan, operasional, atau kebijakan suatu perusahaan atau lembaga. Tujuannya untuk memastikan transparansi, kepatuhan terhadap regulasi, serta efisiensi dalam pengelolaan sumber daya.
Tanpa audit, perusahaan berisiko mengalami kesalahan manajerial, penyimpangan, atau bahkan kecurangan yang dapat merugikan banyak pihak. Oleh karena itu, audit menjadi salah satu elemen penting dalam menjaga keberlangsungan bisnis.
Jenis-Jenis Audit
Audit memiliki berbagai jenis tergantung pada aspek yang diperiksa. Berikut adalah tiga jenis audit utama yang sering dilakukan:
- Audit ISO: Audit ini dilakukan untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi standar internasional dalam sistem manajemen mutu, lingkungan, keamanan informasi, atau lainnya. Perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikasi ISO perlu melewati audit ini untuk menunjukkan bahwa mereka memiliki proses yang sesuai dengan standar global.
- Audit Keuangan: Audit ini bertujuan untuk memeriksa keakuratan laporan keuangan perusahaan. Auditor akan mengevaluasi pencatatan transaksi, kepatuhan terhadap standar akuntansi, serta memastikan tidak ada manipulasi keuangan. Audit ini penting bagi perusahaan yang berinteraksi dengan investor, bank, atau regulator.
- Audit Syariah: Audit ini dilakukan pada perusahaan atau lembaga yang beroperasi sesuai prinsip keislaman atau syariah. Tujuannya adalah memastikan bahwa semua aktivitas keuangan dan bisnis tidak melanggar aturan syariah, seperti riba, gharar (ketidakpastian), atau transaksi yang tidak halal. Lembaga keuangan syariah dan badan amal berbasis Islam sering kali menjalani audit ini untuk menjaga kepercayaan masyarakat.
Apa Saja yang Diaudit dan Siapa yang Melakukannya?
Audit dapat dilakukan terhadap berbagai aspek perusahaan, seperti keuangan, operasional, manajemen risiko, dan kepatuhan regulasi. Tim auditor biasanya berasal dari unit internal perusahaan atau lembaga eksternal yang independen. Divisi keuangan, manajemen risiko, dan kepatuhan hukum sering kali menjadi pihak yang paling sering terlibat dalam audit. Namun, dalam beberapa kasus, audit juga mencakup proses produksi, sistem informasi, atau bahkan kebijakan sumber daya manusia.
Mengapa Lembaga Keuangan dan Kemanusiaan Perlu Diaudit?
Lembaga keuangan dan organisasi kemanusiaan memiliki tanggung jawab besar dalam mengelola dana publik. Audit membantu memastikan bahwa dana digunakan secara transparan dan sesuai peruntukannya. Lembaga kemanusiaan, misalnya, sering menerima donasi dari masyarakat, sehingga penting bagi mereka untuk menjaga akuntabilitas. Tanpa audit yang ketat, risiko penyalahgunaan dana atau inefisiensi dalam distribusi bantuan bisa meningkat.
Audit pada Inisiatif Zakat Indonesia (IZI)
Salah satu contoh lembaga kemanusiaan yang diaudit adalah Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). IZI menjalani audit keuangan dan audit syariah untuk memastikan pengelolaan dana sesuai prinsip transparansi dan syariah Islam. Proses audit syariah dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Agama RI.
Hasil audit syariah di tahun 2024 menunjukkan bahwa IZI mendapatkan dua kategori, yaitu transparan dengan nilai 78 dan predikat sangat baik dengan nilai kepatuhan syariah 89,58. Selain itu, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Inisiatif Zakat Indonesia juga berhasil lolos audit keuangan dan mendapatkan sertifikasi ISO. Dengan adanya audit ini, IZI dapat mempertahankan kepercayaan masyarakat serta meningkatkan efektivitas program bantuan yang dijalankan. Pen: Ayu L Mukhlis
Leave a Reply