IZI Jateng Lanjutkan Pendampingan Supervisi dan Monitoring Usaha Penerima Manfaat Lapak Berkah

Semarang – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah bersama Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Tengah kembali lakukan pendampingan aktif melalui Program Lapak Berkah binaan. Pendampingan ini dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk memastikan setiap penerima manfaat mampu mengelola dan mengembangkan usahanya secara konsisten setiap hari (26/7/25).

Dalam rangka memantau perkembangan usaha, tim IZI Jawa Tengah ini mengunjungi empat pelaku usaha di Semarang, yakni Mudjiono (penjual mie kopyok), Ayub (penjual bolang-baling jaque), Erse Windusari (penjual bola-bola mie), dan Nanik Parwati (penjual aneka makanan seperti mie ayam, gado-gado, mie kopyok, bakso cuanki, soto ayam, hingga es campur). Kunjungan supervisi ini menjadi bagian dari proses pembinaan yang rutin dilakukan guna memastikan keberlangsungan dan peningkatan usaha para penerima manfaat.

Tim IZI Jawa Tengah tidak hanya meninjau lapak secara langsung, tetapi juga melakukan dialog mendalam dengan masing-masing pelaku usaha untuk mendengarkan keluhan, strategi penjualan, serta memberikan masukan praktis yang relevan. Salah satu penerima manfaat, Ayub, menyampaikan bahwa saat ini merasakan semangat dalam menjaga arah perkembangan usahanya. “IZI Jateng selalu hadir setiap bulan untuk mendampingi ke lapak saya, dan sering jmenanyakan dan mendengarkan perkembangan usaha saya dan memberi masukan kepada saya yang membuat saya tetap semangat berjualan bolang baling setiap pagi hari,” ujar Ayub.

Konsistensi pendampingan seperti ini menjadi bagian dari pendekatan IZI Jawa Tengah dalam mendukung usaha nya agar tetap berjalan secara stabil. Pendampingan tidak berhenti pada pemberian bantuan awal, tetapi juga menyertakan pemantauan berkala, saran pengelolaan, serta evaluasi rutin untuk mendorong kemandirian yang berkelanjutan.

Melalui sinergi antara IZI Jawa Tengah dan Bank Indonesia KPw Jawa Tengah, program Lapak Berkah diharapkan dapat menjadi contoh nyata dari kolaborasi yang berdampak langsung bagi masyarakat prasejahtera yang memiliki UMKM.