SURABAYA, IZI – Pada Minggu (19/04) kemarin Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) kantor perwakilan Jawa Timur berusaha mencari pedagang kecil maupun pekerja informal yang beraktivitas malam hari dan terdampak wabah Covid-19.
“Inisiatif IZI Jawa Timur Temui Pekerja Informal Malam Hari Terdampak Pandemi” – Salah satu penerima manfaat. Dok. IZI
Aksi pencarian tersebut dimaksudkan agar program penyaluran paket bantuan dapat lebih optimal menjangkau para pekerja yang rentan terhadap dampak wabah virus corona.
Berkurangnya aktivitas massa di jalan menjadikan pendapatan menurun drastis. Pada kesempatan kali ini, IZI berusaha menyentuh kalangan masyarakat yang mengais rupiah di malam hari. Karena yang terkena dampak akan wabah ini bukan hanya pedagang di siang hari, namun juga mereka yang mencari pelanggan di malam hari.
Penyaluran paket sembako pada hari Minggu kemarin IZI Jawa Timur berhasil menemui pedagang-pedagang tersebut dan menyalurkan bantuan kepada mereka.
“Inisiatif IZI Jawa Timur Temui Pekerja Informal Malam Hari Terdampak Pandemi” – Salah satu penerima manfaat. Dok. IZI
Ahmad merupakan salah satu pedagang nasi goreng malam hari yang ditemui Tim IZI Jawa Timur. Diakuinya sendiri sepanjang wabah Covid-19 yang terjadi hingga kini membuat omzetnya menurun separuh dari biasa.
“Pendapatan saya menurun separuh dari biasanya. Saya tiap malam jualan nasi goreng di sini dari habis maghrib sampai subuh. Ya, mau nggak mau harus tetap jualan. Kalau nggak jualan keluarga mau saya kasih makan apa?” terang Ahmad kepada Tim IZI.
Melalui program proteksi keluarga mustahik, IZI memberikan bantuan kepada pedagang serupa Ahmad berupa paket sembako yang terdiri dari beras, minyak, gula, kecap, dan telur. Kegiatan ini merupakan ikhtiar IZI menjalankan amanah para donatur agar dapat terus menebar manfaat dan memudahkan urusan para mustahik.
“Inisiatif IZI Jawa Timur Temui Pekerja Informal Malam Hari Terdampak Pandemi” – Salah satu penerima manfaat. Dok. IZI
Pada kesempatan tersebut juga IZI Jatim menyalurkan paket bantuan kepada driver ojek daring yang menjalankan aktivitasnya di malam hari. Meski menunggu saban malam di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya, pendapatan mereka tidak mengalami peningkatan signifikan.
“Saya biasanya mangkal di deket area RSUD Dr Soetomo dari maghrib sampai subuh. Semenjak ada Corona, menurut drastis mas orderan,” ucap salah satu pengemudi ojol yang tidak ingin disebutkan namanya. (Hengky/IZI/ED)
Leave a Reply