RSP IZI Jateng Adakan Kajian Pendamping Pasien dengan Tema : “Seni Bahagia Tanpa Tapi”

SEMARANG – Alhamdulilah, untuk pertama kalinya terselenggarakan Kajian Pendamping Pasien (KamPing Pasien) di Rumah Singgah Pasien IZI Jawa Tengah, Rabu (22/6), pukul 4 sore di halaman belakang RSP IZI Jawa Tengah.

KamPing Pasien terselenggara dengan lancar dan diikuti dengan khidmat oleh para penghuni RSP. Kegiatan diikuti oleh delapan orang yang terdiri dari dua pasien dan enam keluarga pendamping.

“Tujuan awal dilaksanakan KamPing Pasien atau Kajian Pendamping Pasien adalah untuk memberikan dukungan moril kepada para keluarga atau para pendamping pasien, maka target utama yang hadir adalah para keluarga pasien di RSP IZI Jateng, namun karena ada pasien yang berkeinginan ikut maka dipersilakan untuk mengikuti. Mendampingi orang sakit tidaklah mudah, maka diharapkan, dari KamPing Pasien ini, para keluarga selalu diberi kesabaran, kekuatan, kesehatan lahir dan batin selama mendampingi. Dan cara pikirnya berubah, bahwa mendampingi ini adalah wujud ibadah kepada Sang Khalik, sehingga ikhlas dan sabar dalam mendampingi selama pengobatan”, tutur Wahyu Asmorowati, Kepala RSP IZI Jawa Tengah

KamPing Pasien dipandu oleh Ibu Sukmadiarti Perangin-angin, M.Psi (36), beliau adalah seorang penulis, psikolog, dan konselor. Dan kajian yang disampaikan mengusung tema : “Seni Bahagia Tanpa Tapi”.

“Pribadi yang bahagia adalah pribadi yang berkontribusi pada orang lain, seperti ibu-ibu yang merawat dan mendampingi keluarga yang sakit, berarti ibu-ibu pribadi yang bahagia. Jangan lupa untuk menerima, memaafkan, memasrahkan, dan bersyukur atas segala kondisi yang diberi Sang Pencipta ya ibu-ibu”, kata ibu Sukma.

Selain penyampaian materi, ibu Sukma juga melakukan sedikit terapi kepada para penghuni RSP seperti hypnosis.

Ibu Siti Handayani (46), pasien kanker payudara asal Blora, mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih tenang dan ikhlas setelah kajian dan terapi. Hal tersebut juga dibenarkan oleh Yaizul Munika (33), pendamping pasien asal Jepara, yang mengatakan bahwa dirinya menjadi lebih menerima dan ikhlas selama mendampingi sang ibu yang menjalani pengobatan. (AC/JATENG)