Ada sebuah cerita tentang gempa yang pernah terjadi di Lombok, pada tahun 1979. Cerita ini turun-temurun disampaikan.
Oleh karenanya, desa Kekait memiliki kepedulian yang besar kepada saudara-saudara mereka saat gempa tanggal 29 Juli 2018 terjadi.
Namun sepulangnya membawa bantuan ke Desa Sambik Elen, Kec. Bayan, Lombok Utara, seluruh Lombok kembali diguncang gempa bermagnitudo tujuh. 90 persen bangunan desa Kekait luluh lantak.
Kini desa dengan berjumlah 3000 KK tersebut turut menjadi korban gempa.
Pasca gempa utama terjadi adalah kepedulian nasional yang muncul.
Begitu juga yang dilakukan Dewan Masjid Shalahuddin Direktorat Jenderal Pajak. Melalui Inisiatif Zakat Indonesia (IZI), mereka mengirimkan donasi kepada korban bencana gempa.
Pada Senin (17/09), pukul 18.00 waktu setempat, bantuan telah sampai di dusun Kekait Puncang, desa Kekait, Lombok Barat.
Bantuan berupa 200 paket sembako dibagikan kepada dua dusun di desa Kekait : Kekait Puncang dan Kekait Daye.
“Trauma bencana ini cukup panjang. Saking trauma masyarakat tidak ada yg berani sholat berjamaah di masjid selama sebulan,” demikian laporan Sofyan, tokoh pemuda dusun Kekait Daye.
Tokoh pemuda tersebut menilai bantuan para donatur dapat meringankan beban korban gempa di dusun mereka.
“Semoga bantuan donatur mendapatkan rahmat, dan menjadi catatan amal baik bagi mereka,” tutupnya.
Leave a Reply