Setiap kita pasti menginginkan hadirnya Buah Hati yang kelak akan menjadi penerus kehidupan sekaligus perantara untuk meraih Ridho Allah. Namun hal ini belum dirasakan oleh Umar dan Jumaria, sepasang Suami Istri berasal dari Desa Ponggerang, Kabupaten Donggala Sulawesi Tengah. Keduanya menikah sejak tahun 1994 yang lampau. Selama 24 tahun mereka jalani sehari-hari tanpa hadirnya buah hati, namun semangat hidup Umar dan Jumaria tetap terus mereka jaga.
Umar yang sejak dahulu hingga kini hanya bekerja sebagai buruh harian lepas, bukan berarti berputus asa dalam jalin cinta sehidup sesurga dengan Jumaria. Dalam kesehariannya pun Jumaria aktif bekerja seperti halnya perempuan di pedesaan, untuk membantu sang Suami mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Namun hari demi hari sekian banyak Ujian terus hadir, puncaknya sejak tahun 2011 Jumaria mengeluh kesakitan di dada sebelah kanannya. Ia akui mulai muncul benjolan kecil yang semakin hari semakin membesar ukurannya. Umar sendiri nyatakan dirinya tak pernah membawa sang Istri ke Rumah Sakit untuk lakukan pemeriksaan, terlalu mahal bagi mereka, akhirnya penanganan hanya cukup gunakan ramuan tradisional saja.
Hari kian berganti, namun kondisi sang Istri hingga kini terus merasa kesakitan. Akhirnya Umar beranikan diri untuk membawa Jumaria ke Rumah Sakit. Apalah daya, tak ada bagi Umar untuk membayar biaya perawatan dan operasi sang Istri hingga ratusan juta.
Informasi kepiluan Jumaria akhirnya sampai ke telinga masyarakat. Termasuk kepada Tim Inisiatif Zakat Indonesia Sulawesi Selatan. Oleh karenanya melalui Layanan Pendampingan Orang Sakit, pihaknya segera menjenguk Jumaria serta beri bantuan dana serta pendampingan kesehatan Jumaria pada Selasa kemarin (31/7) di RS Wahidin Kota Makassar.
Dengan kondisi yang dialami Jumaria, mari kita bantu untuk sembuhkan Kanker Payudaranya agar Jumaria dapat kembali miliki harapan mempunyai buah hati.
Kangicky
Leave a Reply