Keringat Irul belum kering saat ia masuk ke dalam rumahnya. Bangunan berukuran 7×4 meter itu bukan milik keluarga Irul, melainkan disewakan oleh pemilik pasar ilegal daerah Candi Lontar, Surabaya. Irul, beserta keluarganya telah menetap di Jl. Candi Lontar Blok 43/1-A Surabaya sejak tahun 1999. Saat ayahnya masih bisa menafkahi empat orang anak lelakinya.
Moh. Khoirul Anam merupakan lulusan dari Madrasah Aliyah Hasyim Ashari, Jl. Balongsari Tama 3B No.22 Surabaya. Ia memang sudah dinyatakan lulus. Namun, ia tidak bisa menerima ijazah, sebab tanggungan sekolah sejak kelas 12 SMA, tidak dibayarnya.
“Jadi total yang harus dibayar ke sekolah Rp. 2.928.000, Mbak,” ungkapnya pada petugas survei IZI .
Pengajuan layanan beasiswa pendidikan dari IZI masuk pada kategori Layanan Mulia Mustahik Langsung (Lammus). Irul, bersama kakak dan seorang pendamping mendatangi kantor IZI Perwakilan Jawa Timur pada akhir Mei 2018. Dengan harapan Irul bisa mendapatkan bantuan pelunasan biaya sekolah tersebut.
IZI pun merespon pengajuan dengan mendatangi sekolah Irul untuk membayarkan kekurangan uang tersebut dalam empat tahap. Yakni dimulai pembayaran tahap 1 di bulan Juni, tahap 2 bulan Juli dan tahap 3 bulan Agustus. Sehingga, Irul baru bisa mendapatkan ijazah pada bulan September nanti.
Selama menunggu untuk dapat ijazah, Irul bekerja sebagai buruh cuci AC (Air Conditioner). Ada tetangga yang mengajak untuk join pekerjaan tersebut sejak ia kelas 12 SMA.
“Saya bisa dapat Rp. 15.000,00/AC. Dalam sebulan bisa membersihkan AC sebanyak 10 AC,” kata anak ketiga dari empat pasangan M. Ali Hosen dan Salimah ini.
Ayahnya, M. Ali Hosen telah wafat sejak dua tahun lalu. Selang setahun kepergian sang Bapak, keluarganya diuji lagi dengan sakit TBC (tuberculosis) sang Ibu. Saat ini (15/08), ibunya telah melakukan pengobatan di Puskesmas setempat dimulai sejak Mei 2018. Sementara kakaknya, Moh duhri baru saja resign dari pekerjaan sebagai supir.
“Saya berterima kasih kepada IZI telah membantu melunasi tunggakan anak saya. Semoga semakin banyak berkah. Donatur IZI semakin banyak,” kata Salimah.
Susi IZI Jatim
Leave a Reply