Setelah sebelumnya sukses menyelenggarakan Seminar Manajemen Zakat “Mengelola Zakat Zaman Now” di Bandung, kini Laznas Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Jawa Barat kembali menggelar acara serupa di Karawang yang bertempat di Hotel Novotel. (Sabtu 26/10/2019).
Dalam sambutannya, Bapak Dian Mardiana selaku kepala perwakilan IZI Jawa Barat pun menjelaskan tentang tujuan dan pentingnya seminar ini, seminar ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang fungsi lembaga zakat sebagai penopang kebangkitan perkonomian Ummat.
Seminar yang bertema “Mengokohkan Fungsi Sosial Lembaga Melalui Lembaga Zakat Profesional” mengahadirkan beberapa narasumber diantaranya, Bapak Asep Munandar selaku Kepala Seksi Pemberdayaan Zakat (Kemenag RI) Kanwil Jawa Barat, Fathi Bawazier (Trainer dan Owner Cipta Grafika ), Ust. M. Suharsono, Lc., MEI selaku ketua biro Dewan Syariah IZI dan juga M. Ardhani, S.Hut selaku Manajer MIZI Nasional.
Dalam rangka memahamkan masyarakat khususnya pengurus DKM, Yayasan beserta Komunitas yang ada di Jawa barat, Ust. Suharsono menjelaskan tentang peranan zakat dari masa Rasulullah hingga saat ini. Beliau memaparkan bagaimana peranan zakat membangun ekonomi ummat, dari mulai Zaman Rosulullah, Khulafaur Rasyidin, Tabiin dan pada saat ini.
“Jelas peranan zakat sangat berpengaruh terhadap perekonomian dan kesejahteraan ummat, namun untuk saat ini kurang maksimal karena kurangnya pemahaman masyarakat terhadap pentingnya berzakat” tutur Ust. Suharsono.
Beliau pun mengajak peserta yang hadir untuk bersama-sama mengedukasi masyarakat, mudah-mudahan dengan adanya seminar ini kita akan tergerak untuk terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berzakat, kalau bukan kita lalu siapa lagi ? lanjutnya.
Sementara itu, Bapak Ardhani selaku Manajer Mizi Nasional menyampaikan materi strategi pengelolaan zakat pasca undang-undang, dimana dalam mengelola zakat haruslah mempunyai strategi-strategi yang ampuh. “Menurut data terbaru di 2018 ini potensi zakat di Indonesia adalah 462 T dan baru terkumpul 6 T saja menurut Sudibyo” tutur Ardhani.
Satu jarak yang sangat jauh antara potensi dan realisasi, tentu ini muncul dari beberapa aspek mulai dari tidak pahamnya masyarakat tentang zakat, kurang aktifnya amil dalam mengedukasi dan kendala lainnya.
“Jadi kita yang ada disini harus bisa jadi solusi dari masalah realisasi potensi zakat yang ada, karena semakin banyak yang terhimpun maka semakin banyak juga mustahik yang terbantu.” Ucap Ust. Suharsono. Seminar ini juga diisi oleh Pak Fathi Bawazier, beliau menjelaskan tentang langkah strategis sukses marketing filantropi. Lebih menariknya lagi, penyampaian tersebut disampaikan dengan game, peserta pun sangat antusias untuk mengikutinya. Setelah itu, acara ditutup dengan doa dan dilanjutkan dengan sesi foto bersama.
Leave a Reply