Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “Masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka.” (HR. Ahmad 1: 191 dan Ibnu Hibban 9: 471)
Salah satu syarat mampunya seorang wanita masuk surga adalah ketaatan pada suami. Taat saat lapang maupun sempit, taat saat senang maupun sedih, serta taat saat sehat maupun sakit. Ummu Khadijah r.a adalah contoh wanita taat, tak selangkahpun beliau meninggalkan Rasulullah SAW dalam mengarungi beratnya perjalanan dakwah hingga detik terakhir nyawa meninggalkan raganya. Siti Hajar adalah contoh wanita taat, tak menolak saat Nabi Ibrahim AS meninggalkannya di padang pasir gersang dengan seorang bayi di gendongannya karena tahu itu semua adalah perintah Allah SWT.
Rumah Singgah Pasien lagi-lagi menunjukkan teladan tentang taat dan setia pada pasangan. Bu Mariyah, seorang istri dari Jombang Jawa Timur yang sangat teguh dan setia mendampingi suaminya yang tengah diuji sakit. Sang suami, pak Achmad mengidap kanker nasofaring yang sedikit demi sedikit mulai menghilangkan suaranya. Tidak hanya suaranya yang hilang, leher pak Achmad harus dilubangi dan makan harus lewat selang karena kerongkongannya sangat susah menelan makanan/minuman dengan cara normal.
Masa pengobatan yang lama dan berliku, mulai dari operasi yang gagal, kemoterapi yang tak kunjung mendapat panggilan rumah sakit, hingga harus bolak balik Jombang-Surabaya demi mendapatkan sekantong darah untuk meningkatkan kadar HB sang suami tak membuat Bu Mariyah menyerah. Semuanya dilakoni dengan sabar dan ikhlas, meski tak jarang air mata keluar dari kedua matanya yang lelah. Ia juga harus tega meninggalkan anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Ketika ditanya oleh Tim IZI tentang bagaimana agar bisa terus tegar dan semangat mendampingi suami, Bu Mariyah yang sangat polos dan pemalu ini menjawab dengan jawaban yang luar biasa. “Saya hanya ingin memberikan contoh ke anak anak mba, kalau ibunya ini telah sekuat tenaga merawat bapaknya. Apa pun ibunya lakukan untuk mengobati bapak, sedih berat tetap dijalani. Biar mereka mengerti perjuangan orang tua, syukur–syukur bisa sebagai contoh mereka kalau nanti berumah tangga. Harus selalu taat dan setia.”
Kalimat tersebut terucap bukan dari public figure, melainkan dari Ibu Mariyah, seorang istri yang tulus dan taat. Saat sebagian besar orang tua berfikir harta apa yang akan saya wariskan ke anak, pekerjaan apa yang bisa saya usahakan untuk anak, pasangan seperti apa yang cocok untuk anak saya, dan lain lain. Seorang perempuan sederhana ini berfikir hal yang jauh lebih besar dan penting, yaitu prinsip dan teladan hidup. Penanaman prinsip dan teladan hidup inilah yang di dalam sejarah selalu mencatat lahirnya anak anak hebat untuk agama dan bangsanya. Dan siapa sangka, di balik ujian yang diterimanya, Allah berikan Bu Mariyah anugerah berupa empat orang anak yang taat dan berbakti, pun cerdas dan mandiri. Masyaallah…tabarakallah…
Mari berdo’a, semoga Bu Mariyah tetap menjadi istri yang teguh dan taat sampai akhir masa baktinya pada sang suami serta anak anak Bu Mariyah diberikan kemudahan untuk menjadi orang yang berguna dengan prinsip yang telah ibunya ajarkan pada mereka. Pun kita disini, harusnya bisa mengambil hikmah juga, bahwa bagi wanita, taat adalah jalan bagi terbukanya semua pintu surga.
Kontributor: Rista Fitria Anggraini
Leave a Reply