Ferdy Krisna Kusnadi, pemuda berusia 21 tahun yang baru merampungkan pendidikan SMA satu tahun silam. Putra dari pasangan Bapak Kusnadi dan Ibu Kristijaningsih ini seharusnya sudah bisa menjadi tulang punggung keluarga menggantikan ayahnya yang di PHK. Akan tetapi langkahnya untuk mencari pekerjaan terhambat dikarenakan salah satu kelengkapan standar persyaratan recruitment kerja belum terpenuhi, yaitu ijazah pendidikan terakhir. Ferdy belum bisa mendapatkan ijazah SMA nya karena masih memiliki kekurangan uang gedung sebesar Rp 2.800.000,-.
Sejak di PHK, Ayah Ferdy belum lagi bekerja, kebutuhan sehari-hari keluarga mengandalkan upah buruh laundry dari sang Ibu. “Sehari paling banyak dapat upah buruh laundry 45-50 ribu, itu kalau saya kerja dari pagi sampai sore atau bahkan disambung sampai malam” tutur Bu Kristijaningsih. Akan tetapi kondisi saat ini tidak memungkinkan Bu Kris untuk bekerja setiap hari, dikarenakan harus menemani adik Ferdy yang sekolah di SLB.
Syifa, adik Ferdy yang berusia 15 tahun memang sudah duduk di bangku kelas dua tingkat SMP. Akan tetapi kondisinya yang mengalami Down Syndrome membutuhkan perhatian lebih. “Syifa pernah disekap sama temannya, saya cari kemana-mana pas ketemu dia udah nangis, matanya sampai merah, kerudungnya lepas, katanya ditonjoki sama temannya, Alhamdulillah dia bisa ngelawan dan kabur. Sejak saat itu saya tidak berani ninggalin Syifa sendirian” kata Bu Kris.
Sementara Ferdy saat ini masih kerja serabutan, menjaga warnet dengan upah yang tidak seberapa. Setiap kali mencari kerja terkendala dengan tidak adanya ijazah. “Kalau setahun kedepan ijazahnya tidak segera diurus pihak sekolah tidak bisa bantu lagi” kata Ferdy. Ferdy dan keluarga berharap bisa segera mengambil ijazah dan bisa mencari pekerjaan yang lebih layak dengan bekal pendidikan yang dimilikinya.
IZI melalui program Layanan Mulia Mustahik (Lamus) pada hari Kamis, 31 Januari 2019 menyalurkan bantuan pendidikan untuk pelunasan kekurangan uang gedung dan bantuan biaya hidup. “Terimakasih untuk IZI dan para donatur yang telah memberikan bantuan kepada kami, semoga Allah Subhanahu Wa Ta’ala membalas kebaikan bapak ibu sekalian”. Ucap Bu Kris setelah berlari-lari mengejar tim IZI yang sudah pamit dari rumahnya, beliau baru saja pulang menemani Syifa sekolah. (Hety/ IZI/JATENG)
Leave a Reply