“Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu rumah Allah, mereka membacakan kitabullah dan memepelajarinya, kecuali turun kepada mereka ketanangan, dan aham menyelimuti mereka, para malaikat mengelilingi mereka dan Allah memuji mereka di hadapan mahluk yang didekatntya. Barangsiapa yang kurang amalannya, maka nasabnya tidak mengangkatnya” (HR. Abu Hurairah)
Sahabat, dalam kutipan hadist tersebut Rasulullah mengatakan bahwa Allah membanggakan orang-orang yang menuntun ilmu agama. Namun tidak hanya di situ, ada beberapa adab bermajelis ilmu agar rahmat dan keberkahan Allah senantiasa menaungi ilmu yang kita pelajari.
Abu Zakariya An Anbari rahimahullah mengatakan:
علم بلا أدب كنار بلا حطب، و أدب بلا علم كروح بلا جسد
“Ilmu tanpa adab seperti api tanpa kayu bakar, dan adab tanpa ilmu seperti jasad tanpa ruh”
Di antara adab yang seharusnya diperhatikan seorang muslim ketika berada di majelis ilmu adalah sebagai berikut :
- Berkumpul bersama orang-orang shaleh
“Seorang mengikuti agama temannya, maka hendaknya ia lihat orang yang menemaninya” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Rasulullah mengibaratkan teman yang shaleh seperti penjual minyak wangi, sedangkan teman buruk seperti pandai besi.
Rasulullah bersabda “ Perumpamaan orang shaleh dengan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dengan tukang pandai besi, bisa jadi penjual minyak wangi itu akan menghadiahkanmu atau kamu membeli darinya atau kamu akan mendapatkan wanginya, sedangkan tukang pandai besi hanya akan membakar bajumu atau kamu akan mendapatkan bau tidak sedap (HR. Bukhari Muslim)
Muslim lebih baik memilih dan mencari teman yang shaleh dan bertakwa. Karena orang yang saleh dan bertakwa akan menjadikan teman orang yang seperti dirinya, karena teman yang tidak baik dapat mempengaruhi dirinya.
- Mengucapkan salam dan tidak merebut tempat duduk orang lain
“Apabila salah seorang di anatara kamu tiba di majelis, maka hendaknya ia mengucapkan salam. Jika ia ingin duduk, maka silahkan duduk. Kemudian apabila dia bangun maka hendaklah ia mengucapkan salam, karena salam yang pertama tidak lebih berhak daripada salam yang terakhir” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)
“Tidak boleh seorang membangunkan orang lain dari tempat duduknya, lalu ia duduk di situ. Tetapi (katakanlah), Geser dan luaskanlah” (HR. Ahmad dan Muslim)
Meskipun seseorang itu adalah orang penting, tinggi pangkatnya atau orang terhormat tidak ada perbedaan dalam bermajelis ilmu. Tidak boleh ia meminta orang berpindah duduk untuk dirinya karena merasa terhormat, karena manusia adalah keturunan Adam tidak ada beda dengan satu yang lainnya.
- Tidak berbisik berduaan
Ibnu Mas`ud Radhiallaahu ‘anhu menuturkan : Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Bila kamu tiga orang, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih.” (Muttafaq’alaih).
- Duduk tenang dan tidak banyak tertawa
Banyak tertawa selain dapat mengganggu orang lain saat di majelis ilmu juga bisa mematikan hati. Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, “Janganlah kamu memperbanyak tawa, karena banyak tawa itu mematikan hati.” (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh Al-Albani).
- Tidak duduk di antara kedua orang kecuali dengan izinnya
“Tidak boleh diduduki (tempat) di antara kedua orang kecuali dengan izin keduanya.” (HR. Abu Dawud)
- Memudahkan dan memberikan kelapangan untuk yang baru datang.
Seringnya kita temui saat di majelis ilmu, orang yang baru datang kesulitan mencapatkan tempat duduk karena orang yang datang lebih awal tidak mau bergeser. Sebagai penuntut ilmu hendaknya ia memberikan kelapangan semampunya kepada yang baru datang dan tidak bersikap egois.
“Wahai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, “Berlapang-lapanglah dalam majelis,” maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di anatara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadilah:11)
- Menjaga sikap dan tidak mengganggu orang lain.
Seorang muslim hendaknya berusaha untuk tidak mengganggu saudaranya ketika bersin, menguap, batuk, buang angina dan riak.
- Mengucapkan salam ketika pulang dan menutup majelis dengan doa kaffaratul majelis
Termasuk adab yang baik, seorang muslim ketika hendak pulang meminta izin kepada orang-orang yang duduk bersamanya dan mengucapkan salam kepada mereka. Dan menutup majelis dengan doa Kaffaratul majelis.
Rasulullah bersabda :
“Kafaratul Majelis adalah seorang hamba berkata, “Mahasuci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau saja, dan tidak ada sekutu bagi-Mu. Aku meminta ampun dan bertobat kepada-Mu.” (HR. Thabrani)
Demikian paparan singkat tentang adab menuntut ilmu yang telah dirangkum dari berbagai sumber. Semoga dengan memperhatikan adab ilmu yang didapat semakin berkah dan bermanfaat di dunia dan akhirat.
(Ayu Lestari)
Leave a Reply