Cinta merupakan fitrah yang pasti dialami oleh manusia, bahkan nabi dan orang soleh sekalipun tidak pernah ada yang luput dari rasa cinta. Cinta bukanlah aib karena dari rasa cinta manusia bisa menemukan jati diri dan ketenangan jiwa jika cinta itu didapatkan dengan cara yang Allah ridhoi, namun yang menjadi masalah banyak orang yang terjebak rasa cinta hingga menghalalkan segala cara untuk mendapatkan cinta itu sendiri.
Sering kita temui wanita remaja bebas berjalan-jalan dan bergandengan di Mall dengan laki-laki yang belum halal baginya. Hinga banyak media memberitakan kasus aborsi yang dilakukan karena pergaulan bebas. Padahal Allah telah melarang kita untuk mendekati zinta walau hanya sedikitpun.
Terdapat kisah yang mashyur ‘Laila Majnun’ seorang yang gila karena penyakit Al Isyq (mabuk cinta). Hingga membuat Qais giladan menjadi gelandangan karena penyakit cinta itu sendiri. Bukan hal mustahil jika seseorang yang telah terjerat mabuk cinta akan lepas dari jeratannya asal ia pasrahakan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Lalu, bagaimana jika muslimah merasakan jatuh cinta? Apa yang harus dilakukan?
Jatuh cinta tidaklah dosa karena itu adalah hal yang wajar, namun bagaimana kita mengelola diri kita agar tidak terjadi zina mata, zina hati sampai zina kelamin yang menyebabkan murka Allah. Karena sebaik-baik muslimah ialah dia yang bisa menjaga diri dan menahan pandangannya.
Jawaban terbaik dari jatuh cinta adalah menikah, namun jika menikah itu belum bisa dilakukan maka Shobr ‘tabah hati’ dan selalu memohon kepada Allah agar diberi kekuatan dan kesabaran dari jahatnya godaan setan melalui penyakit Al Isyq. Serta bersabar menjaga diri dan memohon agar Allah segera mempersatukan dengan laki-laki yang soleh, bukan malah megobral diri sehingga jatuh harga dirimu sebagai muslimah.
Jagalah dirimu dari berbagai bentuk syahwat. Banyak-banyaklah berpikir dan berdzikir kepada Allah karena Al Isyq adalah ujian di dunia, jika kamu lulus dari ujian dunia maka kamu akan merasakan manisnya nikmat Allah. Sempurnakanlah ibadahmu dengan begitu Allah akan menjaga kesucianmu, kehormatanmu dan harga dirimu di dunia dan akhirat. Jangan takut kehilangan cinta yang tidak halal bagimu, teruslah berprasangka baik kepada Allah dan terus memperbaiki dirimu.
Lalu, jika ada laki-laki yang kita cintai mengajak berpacaran harus bagaimana? Saudariku, laki-laki baik tidak akan mau mengajakmu mendekati zina. Laki-laki sholeh dan taat kepada Allah ia akan memuliakanmu melalui pernikahan. Bagaimana dia bisa membimbing dan menjagamu jika dia sendiri saja melanggar larangan Allah.
(An-Nur : 26 )
“Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).”
(Ayu Lestari)
Leave a Reply