Semua manusia tanpa membedakan agama dan kepercayaannya, pasti memandang bahwa berbohong itu perbuatan tercela, apapun bentuknya.
Rasulullah saw menyampaikan dalam haditsnya, dari Ibnu Mas’ud, Beliau saw bersabda : “…sesungguhnya kebohongan itu membawa kepada kejahatan (dosa) dan kejahatan (dosa) itu akan membawa kepada neraka, selama seseorang terus menerus melakukan kebohongan akan dicatat disisi Allah sebagai pembohong.” (HR Bukhori Muslim)
Banyak riwayat yang menjelaskan tentang akibat melakukan kebohongan, diantaranya adalah :
Abdullah bin Amr menyampaikan sabda Rasulullah saw : “ada empat sifat yang apabila keempat sifat tersebut ada pada seseorang maka ia menjadi munafik tulen, bila kurang atau hanya satu saja maka ia memiliki sifat munafik, yaitu : jika dipercaya (diberi amanah) ia berkhianat, jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia mengingkari, dan bila mencari keadilan hukim ia berbuat licik.” (Bukhori Muslim)
Rasulullah saw juga bersabda : “ada tiga kelompok yang tidak akan diajak berbicara pada hari kiamat nanti, tidak akan disucikan-Nya dan akan diberi siksa yang pedih, yaitu : orang tua yang berzina, penguasa yang pendusta, orang fakir yang sombong.” (HR.Muslim)
Dalam shahih Bukhori, hadits tentang mimpi Rasulullah saw seperti yang dituturkan oleh Samurah bin Jundab, Beliau Saw bersabda : “kami bertemu dengan seorang laki-laki yang tidur terlentang, yang lain (orang kedua) berdiri di dekatnya dengan membawa batang pengait dari besi. Orang kedua ini menancapkan pengait besi pada pipi bagian dalam orang yang tidur terlentang kemudian ia menariknya hingga ke tengkuknya, lalu ia melakukan hal yang sama pada matanya sampai ke tengkuknya. Orang kedua kemudian pindah ke sisi lainnya dan melakukan hal yang sama seperti sisi sebelumnya dan ia tidak akan pindah kecuali sisi sebelumnya telah sembuh dari luka-lukanya, kemudian ia mengulangi siksa tersebut pada sisi yang sama terus menerus sampai datangnya hari kiamat. Nabi saw kemudian bertanya kepada kedua malaikat (Jibril dan Mikail) “siapa orang ini ?” Mereka menjawab :”dia adalah orang yang pergi keluar rumah pagi hari menyebarkan kebohongan sampai beredar jauh ke cakrawala (seluruh dunia).”
Semoga Allah swt menjaga kita semua dari perbuatan bohong. Allahumma aamiin.
Oleh : H. Mohammad Suharsono, Lc., ME (Biro Kepatuhan Syariah, Inisiatif Zakat Indonesia)
Leave a Reply