Perkenalan Amanda Azallia dengan dunia zakat berawal dari kegiatan sharing di komunitas keagamaan sekolahnya. Beberapa alumni di atasnya pernah bekerja selaku pegawai Rumah Singgah Pasien IZI. Melalui sharing pengalaman itu, memori di dalam otaknya menyimpan sebuah profesi yang bernama Amil Zakat.
Saat bersekolah dulu, Amanda mengambil jurusan Rekayasa Perangkat Lunak atau yang disingkat RPL. Jurusan yang fokus pada pendalaman materi pengembangan perangkat lunak komputer itu membawa karirnya di bidang teknologi informatika. Sempat ia bekerja di sebuah start-up Periklanan selaku IT Programmer. Namun, ada bagian lain dari dirinya yang terasa kosong, sehingga alumni SMK Negeri 10, Jakarta, itu memutuskan resign.
“Tidak ada masalah dengan perusahaan tempat saya bekerja; baik itu dari bidang usaha yang dijalani mereka sampai rekan-rekan kerja. Semua baik-baik saja,” demikian ia mengakui. Idealisme yang dipegang Amanda lah penyebabnya.
Wanita kelahiran 1999 itu sempat hiatus beberapa saat dari dunia kerja. Ia berpikir lama tuk cari cara berkarya di bidang RPL yang dipelajarinya dengan bidang kemanusiaan yang diidamankannya. Namun, Amanda belum tahu menyalurkan passion tersebut ke mana, kala itu.
Pada dasarnya, ingatan seseorang tidak ada yang benar-benar terhapus, meski memori itu tersimpan di bagian paling dasar timbunan informasi. Ingatan tersebut akan muncul saat mendapatkan stimuli dari lingkungan sekitar.
Itu lah yang dialami Amanda. Saat kembali bersentuhan dengan mentoring alumni SMK tempatnya belajar, informasi mengenai IZI kembali menguar dan membawa semangatnya kembali tuk berkarya. Namun, kali ini sebagai Amil Zakat.
Bidang kerjanya di IZI memang tak bersentuhan langsung dengan para mustahik. Amanda lebih banyak mengurusi sistem teknologi informatika yang dibangun lembaga zakat tersebut, agar lalu lintas data dan transaksi zakat serta donasi para dermawan berjalan lancar.
Salah satunya adalah bagaimana informasi program Booking Berkah Ramadhan IZI bisa sukses tersampaikan ke masyarakat luas. Mulai dari informasi terkait target lokasi distribusi yang mencakup daerah 3T (Terluar, Terdalam, dan Terdepan), publikasi desain kampanye, hingga transaksi donasi ke rekening IZI atau melalui link bookingberkahramadhan.com.
Hal yang paling disyukuri Amanda saat ini adalah ia merasakan keseimbangan dalam hidup. Selain mampu menyalurkan pengetahuannya selama di sekolah, ia juga mengikuti kegiatan rutin IZI berupa olahraga dan tadabur Quran bersama.
Dari segi kepribadian, Amanda Azallia juga merasakan perubahan dalam hidupnya. Kini wanita tersebut lebih mendahulukan kepentingan publik dan orang lain ketimbang dirinya sendiri. Sebagaimana tagline IZI : Memudahkan dan Dimudahkan, yang secara filosofi sangat dalam baginya.
“Keutamaan menjadi amil zakat adalah mendapat pertolongan dari Allah, karena Rasulullah bersabda, ‘Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya’. Dan, saya bersyukur,” tutup pegawai termuda Kantor Pusat IZI itu.
Leave a Reply