Sahabat, masih sering kah meninggalkan salat? Padahal salat adalah kewajiban bagi umat Muslim dan Allah memberikan hukuman berat bagi yang meninggalkan salat, tapi sayangnya sering kita acuh dan tidak merasa berdosa meninggalkan kewajiban yang termasuk ke dalam rukun Islam ini. Tahukah kamu bahwa ada bahaya jika kita meninggalkan salat?
Ibnu Qayyim Al Jauziyah –rahimahullah- mengatakan :
”Kaum muslimin bersepakat bahwa meninggalkan shalat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras. Orang yang meninggalkannya akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah serta mendapatkan kehinaan di dunia dan akhirat.”
Pada zaman Nabi Musa terdapat kisah, suatu ketika ada seorang wanita Bani Israil datang menemui Nabi Musa ‘Alaihi Salam. Kemudian wanita itu berkata “Wahai utusan Allah, sesungguhnya aku telah berbuat dosa, tapi aku telah bertaubat kepada Allah. Doakanlah aku agar Allah mengampuni dan menerima taubatku.
”Nabi bertanya “Apa dosa yang telah kamu lakukan?”
Wanita itu menjawab “Aku telah berzina dan anak hasil perzinahan itu aku bunuh”
Nabi berkata “Pergilah engkau! Jangan sampai api turun dari langit membakar kami karena perbuatan burukmu! Pergilah!” Jawab Nabi Musa keras.
Dengan hati kecewa dan teramat sedih wanita itu pun akhirnya pergi meninggalkan Nabi. Kemudian Malaikat Jibril datang dan berkata kepada Nabi Musa “Wahai Musa, tahukah engkau orang yang lebih buruk dari wanita itu?… Ialah orang yang meninggalkan salat”.
Sahabat, berapa banyak salat yang telah kita tinggalkan dengan sengaja atau tidak sengaja? Pernahkah kita merasa berdosa karena meninggalkan salat?. Betapa wajibnya salat sampai-sampai Allah memerintahkan melaksanakannya meski dalam keadaaan sakit keras sekali pun.
Selain itu pemisah antara kekufuran dan keimanan adalah shalat, sebagaimana dalam sabda Rasulullah. Dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu -bekas budak Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam-, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَيْنَ العَبْدِ وَبَيْنَ الكُفْرِ وَالإِيْمَانِ الصَّلَاةُ فَإِذَا تَرَكَهَا فَقَدْ أَشْرَكَ
“Pemisah Antara seorang hamba dengan kekufuran dan keimanan adalah shalat. Apabila dia meninggalkannya, maka dia melakukan kesyirikan.” (HR. Ath Thobariy dengan sanad shohih. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shohih. Lihat Shohih At Targib wa At Tarhib no. 566)
Ada kisah mahsyur yang sangat mengerikan, bagaimana keadaan orang yang sering meninggalkan salat, tentu bisa kita ambil hikmahnya.
Ada seorang laki-laki sedang menguburkan saudarinya yang meninggal dunia. Sewakti menguburkannya tanpa sadar kantung uang miliknya jaruh ke dalam liang kubur. Ia baru sadar ketika sudah berada di rumah bahwa kantung uangnya telah hilang. Dia lalu kembali ke kuburan dan menggali kuburan saudarinya.
Baru beberapa galian, tiba-tiba menyemburlah api dari dalam kubur. Dia pun segera menguruk kembali kuburan itu, dengan perasaan sedih ia pulang ke rumah dan menemui ibunya.
“Ibu, tolong ceritakan pada saya apa yang telah dilakukan saudari saya semasa hidupnya?”
“Mengapa kamu tanyakan hal ini?” Tanya sang ibu.
Ia pun menceritakan kejadian yang sebenarnya itu, mendengar hal itu sang ibu menangis dan menjelaskan kepada laki-laki itu “Wahai anakku, saudarimu dahulu sering meninggalkan salat.”
Naudzubillahm betapa mengerikannya keadaan orang yang meninggalkan salat. Memang sudah seharusnya kita menjaga salat lima waktu. Karena, barangsiapa yang selalu menjaganya, berarti telah menjaga agamanya. Barangsiapa yang sering menyia-nyiakannya, maka untuk amalan lainnya akan lebih disia-siakan lagi.
(Ayu Lestari)
Dari berbagai sumber
Leave a Reply