JAKARTA – Kelahiran seorang anak harusnya penuh kebahagiaan dan rasa haru. Penantian selama 9 bulan terbayar ketika mendengar tangisan si buah hati yang lahir ke dunia. Namun, kebahagiaan ini bisa berubah seketika ketika mendengar ada kelainan pada si buah hati tersebut.
Zakaria (30) dan Isnawati (31) merupakan satu dari sekian banyak orang tua yang buah hatinya terkena PJB atau penyakit jantung bawaan. Mereka berdua adalah pasangan yang baru dikaruniai seorang putra yang dinamai Muhammad Fahru Razy.
“Waktu tahu (anak) kena PJB sedihnya buka main. Apalagi waktu itu dokternnya saklek banget kasih tahunya. Nggak pakai prolog, nggak lihat mental kami seperti apa, langsung dibilang, “Pak, anak Bapak dan Ibu ini jantungnya bocor”,” tutur Isnawati memberikan keterangan kepada tim IZI.
Mendengar hal tersebut, Isnawati terus mencoba tabah, tidak mencaci maki keadaan. “Saya tabah-tabahin dengar penjelasan dokter walaupun rasanya waktu itu ingin sekali nangis sekencang-kencangnya. Bayi saya disinar aja saya udah nangis, apalagi pas tahu jantung anak bocor,” tambah Isnawati.
Isnawati juga menceritakan, bahwa setelah lahiran, Fahrul tidak menangis dan ia juga tidak bisa bernafas dengan normal. Hampir kehilangan nyawa. Setelah tes darah dan rontgen, diketahui bahwa Fahrul punya kelainan jantung. Dokter menyarankan untuk fototerapi. “Malamnya, nafas Fahrul cepat, dan kata dokter harus masuk NICU untuk dipasangkan alat bantu pernafasan. Waktu itu si kecil Fahrul pakai Bubble Cap.” Jelas Isnawati.
Setelah mendapatkan perawatan, dan terhitung di hari ke-6 setelah lahirnya Fahrul, dokter di NICU mendiagnosis bahwa buah hati dari Isnawati terkena PJB, dan disarankan untuk berobat ke RSUD.
“Kalau kata dokter jantung, penyebab Fahrul kena PJB 90% tidak diketahui, dan 10% bisa jadi karena keturunan, polusi asap rokok atau asap kendaraan, konsumsi obat-obatan yang tidak disarankan selama hamil atau terkena virus semacam Rubella atau Toksoplasma.” Terang Isnawati kembali kepada tim IZI.
Hal ini tentu tidak pernah dibayangkan oleh Isnawati selaku seorang ibu. Ia mengaku bahwa dirinya tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan yang tidak sesuai saran dokter. Bahkan ia juga mengaku, bahwa dirinya sering membiarkan sakit ringan seperti pilek untuk tetap tidak mengkonsumsi obat-obatan dulu.
Fahrul yang mulai menginjak usia 1 tahun 4 bulan ini berada di RS. Jantung Harapan Kita Jakarta untuk menjalani operasi belah dada. Mari kita doakan agar operasinya berjalan dengan lancar. Selain itu, untuk rekan-rekan yang ingin membantu meringankan beban ayah dan ibu Fahrul, bisa menghubungi tim IZI pada kontak yang tertera di akun website ini. (Murry/Editor: Fajri)
Leave a Reply