KARAWANG – Mak Rasih, warga asli Mekarmaya, Karawang, Jawa Barat, ini tinggal seorang diri di rumahnya yang telah lapuk dimakan usia. Hidup sebatang kara dengan aktivitas yang tidak seperti dulu lagi menambah kehampaan Mak Rasih menjalani hari-hari. Usia yang semakin renta membuat dirinya tidak dapat melakukan banyak aktivitas, apalagi bertani seperti biasanya. Bahkan untuk berjalan saja ia tertatih-tatih.
Sakitnya pun kian sering menghampiri tubuh perempuan 63 tahun ini. Cita-cita masa mudanya pergi seiring fisiknya yang kian ringkih. Kehidupan yang saat ini dijalaninya membuat iba semua orang.
Di balik kehidupan susahnya tersebut, ternyata ia tidak banyak mengeluh.
“Saya yakin, jika kehidupan yang saat ini dirasakan baik itu suka duka dan derita semata-mata hanyalah sementara, yang kekal adalah di akhirat. Saya hanya berharap disaat ini bisa husnulkhatimah (wafat dengan cara yang baik),” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Pernyataan-pernyatan singkat dari Mak Rasih kepada tim IZI yang berkunjung ke rumahnya mengajarkan, bahwa akan ada saatnya semua permasalahan hidup kita berakhir, yang terpenting adalah tidak pernah putus asa dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup ini.
Mudah-mudahan ketegaran Mak Rasih dapat menjadi hikmah bagi kita semua. Sehingga kita tetap istiqomah beribadah dalam kondisi apapun, dan tetap bersyukur dengan segala pemberian Allah sekecil apapun itu. (Arif Rahman/IZI Karawang/Editor: Fajri)
Leave a Reply