SULAWESI SELATAN – Pulang, sebuah kata kerinduan yang selalu terngiang untuk perantau yang jauh dari keluarga. Untuk sekedar pulang, memeluk erat, lalu melanjutkan perantauan dengan meninggalkan bekas rindu yang sedikit terobati.
Berkumpul bersama keluarga merupakan suatu kebahagiaan bagi siapapun. Namun berbeda dengan yang dialami oleh Nadia Hadija Lessy (22 thn). Niatnya berkumpul dengan keluarga dikala tiba musim liburan perkuliahan, kerap kali harus diurungkan guna menghemat dana untuk biaya kuliahnya.
Nadia merupakan mahasiswi asal Maluku yang sudah 3 tahun hidup di tanah perantauan, yaitu di Kota Makassar. Saat ini, ia sedang menekuni pendidikannya di Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Alauddin, Makassar.
Tidak seperti mahasiswa lain yang biasanya bisa leluasa pulang kampung menemui keluarganya, tahun ini adalah tahun ke-3 Nadia tidak berkumpul bersama keluarganya. Menjadikan rindu dengan keluarga semakin membuncah.
Bahkan saat ini, ketika Nadia menerima kabar duka bahwa ayahanda tercintanya meninggal dunia, Nadia belum juga bisa pulang karena terbentur biaya transportasi.
Mendengar keadaan Nadia tersebut, tim IZI perwakilan Sulawesi Selatan melalui program “Pulang Karena Zakat”, memfasilitasi biaya transportasi kepada Nadia agar Nadia bisa pulang bertemu dan melihat sang ayah tercinta untuk yang terakhir kalinya.
“Saya merasa sangat bersyukur dapat pulang hari ini untuk melihat bapak saya untuk terakhir kalinya setelah dipanggil pulang oleh Allah SWT, subuh tadi,” ucap Nadia dengan air mata yang tidak terbendung lagi. (Arwin/ IZI Sulsel/ Editor: Fajri).
Leave a Reply