YOGYAKARTA – Sebagian wilayah di Indonesia sedang mengalami kekeringan. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut per 31 Juli 2019, sebanyak 2.347 Desa dari 95 Kabupaten di 7 Provinsi di Indonesia yang terdampak bencana kekeringan akibat musim kemarau tahun ini. Dusun Nasri, Desa Giring Kecamatan Paliyan, Gunungkidul, termasuk salah satunya, dengan jumlah penduduk 304 jiwa yang terbagi dalam 97 KK, 4 RT dan masuk dalam RW. 06.
Dusun Nasri ini ikut terkena musibah kekeringan di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Sekitar 1 tahun terakhir, dusun ini sudah mengalami kekeringan sehingga kebutuhan pokok seperti air bersih sangat susah didapat. Atas dasar tersebut, tim Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) perwakilan Yogyakarta datang dengan membawa 20 tangki air bersih pada hari Jumat (23/8).
Menurut Ketua RW. 06, Dusun Nasri, Sumiko mengungkapkan bahwa warga semakin sulit mencari air bersih untuk kebutuhan sehari-hari, sementara bantuan dari luar nyaris belum ada.
“Ada sekali di awal tahun 2019, bantuan tersebut berasal dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Yogyakarta, setelah itu tidak ada lagi yang bantu Dusun kami ini,” tuturnya.
Sumiko juga mengatakan bahwa warganya sudah melakukan penggalangan dana untuk menanggulangi kekurangan air bersih ini. “Warga mengumpulkan dana untuk membeli air bersih, itu juga harus mengantri sampai berhari-hari baru dapat air, maklumlah bukan hanya Dusun Nasri yang mengalami kekeringan,” tambah Sumiko.
Sementara itu, Kepala perwakilan IZI Yogyakarta, Sutarto menanggapi bahwa ini sudah menjadi kewajiban IZI untuk menyalurkan bantuan sebagaimana kebutuhan air bersih ini sangat penting bagi masyarakat, khususnya di Dusun ini.
“Sesuai moto, dari IZI yaitu memudahkan dan mimudahkan, memudahkan muzaki dalam menyaluran zakatnya dan masyarakat dimudahkan dengan adanya zakat ini,” ungkap Sutarto.
Sutarto juga berharap, dengan adanya bantuan air bersih ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat Dusun Nasri dalam menghadapi musibah kekeringan ini. (Fitri Aisyah/ IZI Yogyakarta/ Editor: Fajri).
Leave a Reply