SULAWESI SELATAN – Semua orang tua menginginkan anaknya terlahir tanpa kekurangan satu apapun. Namun, kita tidak pernah bisa memilih takdir apa yang akan menghampiri kita. Sepasang suami istri, Saldi (30 thn) dan Putri (20 thn) sudah 2 tahun mengarungi pernikahan. Ujian pun datang menghampiri mereka ketika sang buah hati yang mereka beri nama Fahrul (1 thn) terlahir tanpa lubang anus, hingga kini dinyatakan menderita down syndrome.
Anak pertama pasangan yang berasal dari Desa Sido Makmur, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara ini terindikasi tidak memiliki lubang anus 2 hari sejak kelahirannya. Tubuh mungilnya sudah harus menjalani pembedahan pembuatan kantung pembuangan melalui usus di perutnya pada usia 5 hari.
Menjalani pengobatan di rumah sakit dengan kondisi yang sangat jauh dari tempat tinggal harus dijalani Saldi dan Putri untuk kesembuhan anaknya. Ikhtiar perjalanan pengobatan Fahrul bukan baru kali ini dilakukan oleh kedua orang tuanya. Fahrul pertama kali dioperasi di Kota Kendari pada tahun 2018.
Kurangnya peralatan di rumah sakit sebelumnya mengharuskan sang ayah kembali membawa Fahrul jalani pengobatan di rumah sakit rujukan di Kota Makassar, mengingat keadaan usus di perut Fahru terus memburuk. Tidak peduli dengan total biaya yang nanti harus dikeluarkan, dengan jumlah uang yang dimiliki, Saldi ditemani sang istri tetap berangkat menuju rumah sakit rujukan.
Di tengah kebingungannya mencari tempat tinggal, Saldi & Putri mendapat informasi tentang Rumah Singgah Pasien IZI-YBM PLN dari seorang pemdamping pasien RSP yang juga sedang menjalani pengobatan rutin di RS. Unhas (Rumah Sakit Universitas Hasanuddin) Makassar.
Atas informasi yang diperolehnya tersebut, kini Saldi sudah tinggal di RSP. Ia sangat bersyukur dengan cara Allah menolong hambanya. “Benar, bahwa Allah menguji hambanya tidak pernah lebih dari kemampuannya. Terima kasih sebesar-besarnya untuk RSP IZI & YBM PLN ini yang sudah mau menampung dan membantu kami. Semoga Allah melipatgandakan pahala yang telah mengadakan RSP ini” tutup Saldi yang di-aamiini oleh sang istri. (Tri Novini/ IZI Sulsel/ Editor: Fajri)
Leave a Reply