SULAWESI SELATAN – Anita (13 tahun) merupakan salah satu peserta Rumah Tahfiz IZI yang bisa dibilang cukup berprestasi. Menurut Ardy, Pendamping Rumah Tahfiz, kurang lebih 1 tahun ini adek Anita sudah mengahafal kurang lebih 4 juz.
Senin (25/11), musibah datang menghampiri Anita, ia tiba-tiba mengalami sakit perut yang dahsyat. Farida (40 tahun), Ibunda Anita mengira bahwa Anita hanya lagi datang bulan saja, hingga tidak ada tindakan intensif terhadap sakit yang dideritanya tersebut.
Kondisinya tidak kunjung baik, bahkan lebih down dari sebelumnya, Anita muntah-muntah, sang ibu pun segera membawanya ke Puskesmas terdekat. Setelah mendapatkan penanganan dari tim medis di Puskesmas, Anita diindikasikan mengidap usus buntu atau infeksi saluran kemih.
Untuk penanganan lebih lanjut, Anita kemudian dirujuk ke RS. Faisal Kota Makassar. Pemeriksaan USG dan penanganan lainnya segera dilakukan tim medis untuk memastikan penyakit usus buntu dan lambung yang diderita Anita. Ketika hasil pemeriksaan membenarkan penyaki yang diderita Anita, pihak RS pun segera menjadwalkan untuk melakukan tindakan operasi.
Menurut penuturan ibundanya, usus buntu yang diderita putrinya tersebut tidak lain disebabkan karena asupan makanan yang sembarangan, tidak teratur. “Anita ini kalau di rumah saya kontrol makannya, kalau di sekolah dan di luar itu saya tidak tau bagaimana pola makannya. Dia sering makan yang pedas-pedas terutama bakso dan sering minum teh kemasan. Itu juga indikator utamanya lambung dan usus buntu yang diderita Anita”, jelas Ibunda Anita.
Operasi yang dijalani Anita pada Rabu (27/11) mengharuskannya dirawat
intensif di ruang ICU selama 3 hari ke depan. Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang dimiliki Anita alhamdulillah dapat mengurangi beban biaya pengobatan.
Tim IZI perwakilan Sulsel yang berkesempatan menjenguk Anita di RS. Faisal turut memberikan bantuan berupa dana tunai untuk biaya pengobatan Anita yang tidak di tanggung KIS. Diharapkan dengan bantuan ini bisa meringankan beban keluarga Anita yang sedang diberikan ujian.
Dalam penyampaiannya kepada tim IZI, Farida mengatakan bahwa beberapa obat serta kantong darah saat proses operasi pun terbatas, hingga ia harus beli terlebih dahulu sisa kantong darah yang dibutuhkan. Dalam kesempatan ini, Ibunda Anita pun turut menyampaikan doa untuk seluruh karyawan IZI dan para donator. (MFR/ IZI Sulsel/ Editor: Fajri)
Leave a Reply