Islam mengangkat kedudukan wanita hingga mencapai derajat yang tidak terukur oleh imajinasi dan harapannya sendiri. Alquran mengungkapkan ayat-ayat yang mampu menyejukkan pandangannya, menguasai jiwanya, dan keindahan struktur bahasa Alquran berhasil memikat hatinya.
Ketika seorang wanita mendengar keterangan Allah tentang kasih sayang dan keagungan-Nya, neraka dan surga-Nya, dan pahala besar serta kedudukan tinggi di surga yang disiapkan oleh-Nya untuk wanita-wanita yang sabar dan berbuat baik, maka keterangan tersebut mengharubirukan emosinya, menyentuh perasannya, dan menerangi hatinya.
Itulah yang dialami oleh wanit-wanita bangsa Arab, sehingga hati pertama yang luluh untuk menerima Islam dan bersedia merengkuh cahayanya adalah hati seorang wanita dari mereka, yakni hati wanita paling agung se-jagat raya pada masanya: Ummul Qasim, Khadijah binti Khuwalid. Semoga Allah meridainya.
Imam ‘Izzuddin bin Al-Atsir rahimahullah berkata, “Khadijah adalah manusia pertama yang memeluk Islam. Ini merupakan konsensus seluruh umat Islam.”
Khadijah bukan wanita biasa. Ia adalah seorang wanita yang dibekali oleh Allah dengan kebijaksanaan, pandangan yang jauh, kepribadian yang suci, dan hati yang tajam, yang jarang dimiliki oleh lelaki sekalipun. Keputusannya memeluk Islam bukan atas dasar ikut-ikutan atau kepura-puraan untuk sekadar menarik hati Muhammad, melainkan karena benar-benar terpengaruh dan merasa haus untuk menerimanya.
Mahmud Al-Mishri. 2014. 35 Sirah Shahabiyah (35 Sahabat Wanita Rasulullah saw.). Al-Ihtisom Cahaya Umat: Jakarta
Leave a Reply