Kepedulian ZIS Rohis Lintasarta terhadap kondisi yang diakibatkan wabah Covid-19 di Indonesia berlangsung secara konsisten. Dukungannya terhadap gerakan “Gotong Royong dengan Ber-Zakat” sebagai bukti empati itu.
Gerakan tersebut merupakan inisiasi kemitraan yang dibangun oleh Inisiatif Zakat Indonesia. Sinergi yang dibangun dari kepedulian akibat virus corona yang tidak hanya menghilangkan nyawa seseorang, tetapi juga menghilangkan pendapatan mereka sekaligus.
Sinergi ZIS Rohis Lintasarta dengan IZI dimulai dari penyerahan alat pelindung diri lengkap kepada para tenaga medis di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Berlanjut kemudian pembagian Paket Ramadhan kepada 600 kepala keluarga yang tersebar di kota-kota besar yang berada di Jawa, seperti DKI Jakarta, Surabaya, Tangerang, Sukabumi, Bandung, dan Semarang.
“600 Paket Ramadhan disalurkan mitra IZI dari ZIS Rohis Lintasarta, dengan total nominal mencapai 270 juta rupiah,” terang Asep Supriyadi, staf marketing Inisiatif Zakat Indonesia.
Di DKI Jakarta sendiri, penyaluran Paket Ramadhan dilakukan di 5 kota administrasi sekaligus. Masing-masing wilayah dibagi secara merata sebanyak 60 paket bagi 60 penerima manfaat.
Setiap penerima manfaat Paket Ramadhan terdiri dari berbagai kelompok. Ada pekerja informal, lansia, janda dan anak yatim. Hasil sinergi IZI dan mitranya yang sudah bergabung semenjak 2015 ini juga dikalkulasikan dapat memenuhi kebutuhan pokok mereka selama sebulan.
“Mengingat kemitraan IZI dengan ZIS Rohis Lintasarta sudah terbangun semenjak 2015 lalu hingga sekarang, kami mengucapkan banyak terima kasih. Gotong Royong ini sangat penting bagi mereka yang terdampak wabah. Semoga bagi mereka yang menyisihkan zakat, infak, dan sedekahnya diberikan keberkahan dan keselamatan. Aamiin,” lanjut Asep lagi.
Tim IZI yang meliput aksi penyaluran di wilayah Jakarta Timur menyaksikan paket dibagikan kepada janda dan anak-anak yatim. Berlokasi di Kampung Makassar, mobil barang pembawa Paket Ramadhan berhenti di salah satu kantor pemerintahan di sana.
Nurpermai Yani (45) merupakan salah satu penerima manfaat Paket Ramadhan ZIS Rohis Lintasarta dan IZI. Ia bersyukur bahwa dukungan dari lembaga sosial masih terus berjalan di tengan pandemi yang tak berkesudahan.
“Kedatangan paket dari Lintasarta dan IZI bikin kita Alhamdulillah, mas. Kondisi ekonomi saya sedang sulit karena sekolah tutup. Jadi saya tidak bisa lagi jualan di kantin,” terang Nurpermai kepada Tim IZI, Sabtu (16/5).
Semenjak sekolah diliburkan, wanita yang tinggal di Jalan Mawar, RT.10/02, Kampung Makassar, Jakarta Timur itu sempat tidak memiliki pemasukan. Nurpermai bersama kedua anaknya hidup bergantung dari kebaikan kakaknya yang tinggal tidak jauh dari kontrakannya.
“Selama ini saya bergantung kepada kakak saya, mas. Semenjak tidak dagang lagi, saya selalu minta info kerjaan. Syukurnya sempat kerja di warung batagor milik istri pejabat TNI di sini. Tapi gak lama tutup karena ada aturan PSBB,” jelasnya.
Wanita yang ditinggal mati suaminya tersebut pada 2008 lalu mengakui selama kerja di warung batagor ia mendapatkan upah sebesar 1,2 juta rupiah sebulan. Namun upah itu tak lagi diterimanya karena sang pemilik harus menutupnya sesuai aturan pemerintah. (ED)
Leave a Reply