Ismarifatun (46), seorang single parent beranak satu sempat merasa malu mengajukan modal usaha ke kantor Inisiatif Zakat Indonesia perwakilan Jawa Barat.
“Berkas-berkas sudah disiapkan. Tapi, saya merasa malu untuk datang ke kantor IZI. Karena tidak ada pilihan lain, akhirnya saya memberanikan diri mengajukan bantuan ke Kantor IZI ini,” kisah Ismarifatun kepada Tim IZI.
Akibat wabah coronavirus yang melanda, Ismarifatun kehilangan omzet dari usahanya selaku pedagang kecil. Hingga akhirnya, warga Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung itu selama 4 bulan tak lagi berjualan.
Wanita itu mulai kesulitan memenuhi kebutuhan hidup dan biaya untuk sekolah anaknya. Kewajibannya melunasi biaya kontrakan yang berada di jalan Sukamantri ikut tertahan hingga 3 bulan lamanya.
Dengan diterapkannya Aturan Kebiasaan Baru (AKB) dari pemerintah, Isma berharap mendapatkan modal untuk memulai usaha baru. Ia biasa berjualan kopi dan makanan ringan di depan Masjid Pusat Dakwah Islam Kota Bandung.
“Tak henti saya berusaha dan berdoa agar ada jalan untuk bertahan hidup. Saya tetap berjualan walaupun hanya menjual makanan milik orang lain yang untungnya tidak seberapa. Hasil dari jualan hanya cukup untuk kebutuhan makan,” jelas Isma.
Alhamdulillah, Tim Layanan Mustahik IZI Jawa Barat mengabulkan permintaan Ismarifatun. Modal usaha yang diharapkannya cair untuk memudahkan kebutuhan hidupnya menjalani hidup di tengah pandemi Covid-19.
“Semoga donatur IZI selalu ada dalam lindungan Allah SWT, dimudahkan segala urusannya karena telah memberikan kemudahan untuk saya. Mudah-mudahan usaha saya ini mendapatkan berkah dan untung sehingga nanti saya bisa kembalikan modal dan saya bisa berzakat ke IZI,” doa Isma menutup pembicaraannya. (IZI Jabar/ED)
Leave a Reply