Nikmat yang Allah SWT berikan kepada makhluknya adalah kesempurnaan anggota tubuh. Namun, tidak semuanya mempunyai anggota tubuh yang lengkap. Beberapanya kehilangan kaki karena bawaan dari lahir, ada pula karena penyakit, ataupun kecelakaan secara umum.
Banyak dari saudara-saudara kita dari kaum disabilitas yang ingin hidup beraktivitas normal di balik ketidaksempurnaan mereka. Seperti hanya kaki palsu dengan biaya yang tidak mampu mereka penuhi.
Sebagai bentuk kepedulian IZI terhadap kaum disabilitas memiliki kaki palsu, perwakilan mereka di Jawa Barat bersinergi dengan JNE Karawang dalam program 1.000 Kaki Palsu.
“Semoga dengan bantuan berupa kaki palsu ini mereka bisa beraktivitas normal, serta maksimal beribadah dan mencari rezeki,” harap Dian, Kepala Perwakilan IZI Jawa Barat.
Melalui kerjasama 1.000 Kaki Palsu ini, JNE Karawang juga berharap dapat memberikan kebahagiaan bagi kelompok diabilitas. “Semoga aksi ini menjadi salah satu wujud nyata kami mengantarkan kebahagiaan sebagaimana tagline kami “Connecting Happiness”,” tutur Candra yang mewakili pihak JNE Karawang.
Penerima Manfaat
Ali Budi adalah salah satu penerima manfaat program 1.000 Kaki Palsu. Ia merupakan seorang guru SMP di Karawang yang tinggal bersama istri dan anaknya di Dusun Wadas, Desa Wadas, Kecamatan Teluk Jambe Timur, Kabupaten Karawang. Ia harus kehilangan sebagian kaki kirinya akibat penyakit diabetes yang menggerogoti anggota tubuhnya tersebut.
Namun keadaannya kemarin tidak membuat Ali patah semangat dengan kondisinya. Berbeda ketika pasca-amputasi, ia beraktivitas ditemani oleh tongkat untuk menyanggah tubuhnya.
Alhamdulillah atas izin Allah, Alidi pertemukan dengan IZI dan JNE. “Saya menjadi salah satu penerima manfaat program kaki palsu sangat terbantu karena saya bisa kembali beraktivitas dengan bantuan kaki palsu tanpa harus menggunakan tongkat lagi,” tuturnya.
Penerima manfaat selanjutnya adalah Winda Oktaviani. Pelajar SMP Kelas 7 tinggal itu tidak bisa berjalan seperti teman-temannya yang lain karena kondisi sejak lahir.
Gadis yang tinggal di Desa Tegal Sawah, Rawamerta Karawang itu memiliki kaki kiri yang kecil sehingga tidak seimbang dengan kaki kanannya. Semakin besar kaki kirinya tidak berkembang hingga Winda harus menggunakan tongkat untuk berjalan.
Alhamdulillah sekarang Winda sudah bisa berjalan seperti yang lain dan tidak perlu lagi merasa minder ketika bersama teman-teman karena nikmat memiliki kaki palsu.
Leave a Reply