‘Id artinya pengulangan. Imam Ibn Al Arabi menjelaskan tentang mengapa menggunakan kata ‘id, karena kegembiraan ini sifatnya berulang-ulang. Setiap tahun, Allah SWT memberikan kesempatan kepada kaum muslimin dan muslimat yang telah berjuang melawan hawa nafsu sebulan penuh. Maka, Idul Fitri bermakna kita kembali bergembira pada saat hari raya.
Pada masa pra Islam, terdapat tradisi perayaan di kota Madinah. Ketika Islam datang, para sahabat bertanya tentang hal ini. Rasulullah ﷺ menjawab, sesungguhnya Allah SWT telah menggantikan kepada kalian dua hari raya yang lebih baik, yakni Idul Fitri dan Idul Adha.
Imam Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Fathul Bari mengatakan dalam hadits ini Rasulullah ﷺ meminta kita menampakkan kegembiraan, kebahagiaan pada Allah SWT dengan cara-cara yang Allah ridhoi. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Baqarah ayat 185, “Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.”
Para ulama mengatakan, ketika para muslimin dan muslimat telah mampu mengikuti bulan Ramadhan, dengan penuh pengharapan pada Allah, maka di hari raya mereka mesti menampakkan kegembiraannya di hari raya dengan cara mengucapkan takbir. Allah Yang Maha Besar, Allah yang telah memberikan dirinya kemampuan dalam melawan hawa nafsu.
Allah berfirman dalam Q.S. Yunus ayat 58, “Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira.” Salah satu wujud kegembiraan itu adalah dengan menunaikan zakat fitrah, karena kegembiraan itu mestilah juga dirasakan oleh orang-orang yang kurang mampu di antara kaum muslimin.
Wallahu a’lam bish shawab.
Leave a Reply