D.I. YOGYAKARTA – Hal ini berlaku pada seorang ibu yang mengidap sakit kanker payudara. Di umur beliau yang tidak kuat lagi secara fisik sakit tersebut datang menghampiri dan menyerang hingga membuat beliau harus rutin melakukan pengobatan di RSUP Dr. Sardjito. Namun hal tersebut tidak mengurangi sedikitpun semangat beliau di umur yang telah masuk kategori lansia untuk sembuh agar bisa berkumpul kembali dengan keluarga di rumah.
Nama wanita hebat ini adalah Ibu Endah Riyah, dengan usia 63 tahun beliau berjuang melawan kanker payudara yang menyerangnya. Di Rumah Singgah Pasien beliau akrab disapa Ibu Endah, ibu yang tinggal bersama suami dan anak perempuannya ini bekerja sebagai seorang petani di Purworejo, Jawa Tengah. Kanker payudara yang di diagnosa dan di rujuk oleh salah satu RS di Purworejo mengharuskan beliau ke Yogyakarta.
Di usia yang telah memasuki kategori lansia, ibu Endah tidak pernah menyangka akan mengalami sakit ini, yang beliau ketahui sakit kanker hanya ada di televisi dan biasanya melihat pejuang kanker melalui berita. Berawal dari sakit biasa yang beliau fikir adalah hal yang lumrah karena sudah lanjut usia, namun ternyata sakit tersebut berlanjut, tidak hanya tubuh beliau yang merasa masuk angin namun keanehan lain beliau rasakan dari anggota tubuh lainnya serta intensitas sakit beliau yang semakin sering terjadi, tidak hanya terjadi dalam seminggu sekali namun berhari-hari.
Setelah memeriksakan diri pada fasilitas kesehatan setempat lalu di rujuk ke rumah sakit dan akhirnya ke Sardjito ibu Endah pun menjalani segala prosedur yang diberikan mulai dari tes darah, pemeriksaan jantung lalu pemeriksaan thorax dan rontgen area tempat sakit yang beliau rasakan.
Hingga pada akhirnya beliau sampai pada hasil bahwa ditubuh ibu Endah terdapat kanker. Hal ini tidak hanya membuat beliau terkejut namun juga seluruh keluarga, di umur yang seharusnya berkumpul bersama keluarga dan bermain dengan cucu harus beliau alihkan demi kesembuhan.
Setelah beberapa bulan menghadapi dan menerima kenyataan bahwa di dalam tubuh beliau terdapat kanker beliau akhirnya terus semangat menjalani segala prosedur yakni proses sinar dan kemoterapi, ditemani oleh salah satu anak perempuannya beliau menjalani proses pengobatan setiap hari tanpa sedikitpun mengeluh. Ibu Endah selalu senyum dan hampir tidak pernah keluar dari lisan beliau ungkapan lelah dan mengeluh atas semua proses dan efek dari proses tersebut.
Ikhtiar yang tak pernah luntur tersebut mengantarkan Ibu Endah pada akhir di mana kesembuhan semakin terlihat jelas dari fisik beliau, di mana kesembuhan terasa dekat dan kanker yang dialami semakin mengecil. Hal ini membawa ibu Endah pada keputusan dokter bahwa kontrol yang biasanya dilakukan setiap hari tidak perlu lagi dilakukan setiap hari karena semakin lama jadwalnya berubah seiring dengan perkembangan pada kesehatan beliau, dilaksanakan seminggu sekali bahkan sebulan sekali.
Kabar bahagia ini sekaligus menjadi penjelasan terakhir sebelum akhirnya Ibu Endah dan anaknya berpamitan kepada seluruh Pengurus di RSP IZI DIY. “Matursuwun sangat IZI, di sini saya bisa bertemu dengan saudara lainnya, di sini saya bisa rutin ikut pengajian, saya kontrol dan pulang ke RSP selalu diantar, segala keperluan kami tinggal sampaikan sudah disediakan. Saya hanya bisa balas dengan Do’a untuk semua yang memberikan kebaikannya pada Rumah Singgah ini, matursuwun sangat..” Ujar Ibu Endah diiringi deraian air mata beliau.
Leave a Reply