SUMATERA UTARA – Tidak terasa Bulan Ramadan 1444 Hijriah telah memasuki pekan kedua. Semoga ibadah kita, baik yang wajib maupun sunnah semakin meningkat dan Ramadan tahun ini lebih baik daripada Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Untuk meningkatkan ruhiyah pasien dan pendamping pasien, RSP YBM PLN-IZI Sumut tetap menyelenggarakan kegiatan pembinaan mustahik. Kegiatan pembinaan mustahik dilaksanan pada Hari Rabu, 5 April 2023, pukul 17.00-18.00 WIB dengan tema kajian “10 Hal yang Tidak Membatalkan Puasa” yang disampaikan oleh Ustadz Muliadi Abu Bakar. Cuaca pada sore itu sangat sejuk karena baru selesai hujan gerimis. Pasien dan pendamping tetap antusias menghadiri kajian meskipun kajian pada kali ini dilaksanakan pada Bulan Ramadan.
Ustadz Muliadi menjelaskan bahwa terdapat 10 hal tidak membatalkan puasa. Pertama adalah junub hingga masuk waktu subuh, puasanya tetap sah meskipun belum mandi junub setelah masuk adzan subuh, bahkan diutamakan untuk tetap makan sahur terlebih dahulu. Kedua adalah berpelukan dan berciuman dengan pasangan. Selanjutnya adalah istinsyak yang tidak berlebihan. Istinsyak adalah menghirup air ke dalam rongga hidung sampai ke pangkal hidung. Istinsyak sangat dianjurkan oleh Rasulullah karena bermanfaat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, di antaranya sinusitis dan mencegah stroke. Akan tetapi, Istinsyak tidak boleh dilakukan berlebihan saat berpuasa, cukup sampai di rongga hidung saja.
Selanjutnya adalah mencicipi makanan dengan lidah dengan catatan hanya orang yang berkepentingan saja yang boleh mencicipi, misalnya tukang masak. Makhruh hukumnya mencicipi makanan jika tidak berkepentingan. Bekam atau donor darah jika tidak membuat lemah juga tidak membatalkan puasa, bekam bermanfaat untuk kesehatan karena dapat mengeluarkan racun dan darah kotor yang ada di dalam tubuh. Selanjutnya adalah memakai celak mata, bersuntik jika yang disuntikkan bukan zat makanan, sikat gigi, muntah tidak disengaja, dan yang terakhir makan dan minum dengan sengaja.
Kegiatan kajian pada kali juga dimanfaatkan para pasien dan pendamping pasien untuk bertanya kepada Ustadz. Salah satu pendamping pasien, Ibu Novika Sari bertanya sekaligus curhat kepada Ustadz Muliadi, “Ustadz, mengapa cobaan yang datang kepada saya bertubi-tubi, Setelah Ibu saya meninggal tiba-tiba anak saya sakit, apakah ini terjadi karena dosa-dosa saya pada masa lalu? Atau mungkin karena saya kurang berbakti kepada Ibu saya saat beliau sakit? Ustadz pun menjawab, “Ibu bisa mohon ampun kepada Allah dengan istighfar 100 kali dan bersedekah atas nama orang tua Ibu”. Semoga materi dan jawaban yang telah diberikan oleh Ustadz dapat menambah pengetahuan pasien dan pendamping pasien dan memberikan solusi dari permasalahan hidup yang dialami oleh pasien dan pendamping pasien. Setelah kegiatan pembinaan mustahik selesai, pasien dan pendamping pasien mempersiapkan diri untuk berbuka puasa dan salat maghrib
Leave a Reply