Jakarta – Syafrilla (53) terpaksa bekerja apa saja untuk menghidupi putri semata wayangnya Fitri (18). Ia kesulitan membayar tagihan biaya sekolah anak perempuannya.
Melihat perjuangan ibu tungggal yang sungguh-sungguh memenuhi kebutuhan keluarga di tengah keterbatasannya dalam pendengarannya.
Inisiatif Zakat Idonesia (IZI) membantu meringankannya dengan melunasi kekurangan biaya sekolah putri tunggalnya.
Penyaluran bantuan langsung dibayarkan ke sekolah anaknya di SMK Faradisa Islamic School pada hari Rabu, 23 Agustus lalu.
Setelah 15 tahun suaminya meninggal, ia menumpang tinggal di rumah adik kandungnya di bilangan Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Saat ini, ia bekerja membantu usaha catering adik kandungnya
Rina, adik nya hanya bisa memberi upah sebesar Rp. 500 ribu setiap bulannya. biasanya Syafrilla menyisihkannya untuk biaya sekolah Fitri. Namun uang tersebut nyatanya belum cukup untuk melunasi tunggakan di sekolah.
Ia bersyukur masih bisa membantu keluarga kakaknya tempat tinggal serta memenuhi kebutuhan hidup lainnya.
“Kita tidak boleh bilang susah. Karena Alhamdulillah anak saya juga ada yang membantu dalam pendidikan dan ada pemasukan dari saya jualan katering walau pesanan sedang tidak banyak. Jadi saya merasa bersyukur saja,” ujar Ibu Rina sembari tersenyum.
Sebagai anak, Fitri ingin meringankan beban orang tuanya dengan bekerja sembari sekolah. Namun dilarang oleh sang ibu dan bibinya.
“Terima kasih sebanyak-banyaknya kepada para donatur dan IZI sudah membantu. Semoga segala amal ibadahnya dilancarkan dan rezekinya juga dilancarkan,” tutup bibinya fitri.
Leave a Reply