Bengkulu – Mata adalah jendela jiwa, terutama bagi seorang anak yang baru mengenal dunia penuh warna. Namun, bagi Regina Putri Juliansyah, cahaya itu terancam meredup. Balita berusia 2,7 tahun ini menghadapi gangguan penglihatan yang serius sejak lahir prematur dengan berat hanya 1,6 kg. Di usia 10 bulan, ia didiagnosis menderita Retinopathy of Prematurity (ROP), sebuah kelainan mata bawaan yang sering menyerang bayi lahir prematur.
ROP umumnya bisa pulih seiring pertumbuhan bayi. Namun, jika kondisinya semakin parah tanpa penanganan segera, ROP dapat mengakibatkan kebutaan. Retina, bagian mata yang menangkap cahaya, berkembang sejak janin berusia 16 minggu hingga sempurna pada usia kehamilan 38 minggu atau lebih. Sayangnya, bayi prematur seperti Regina memiliki retina yang belum berkembang sepenuhnya, membuat penglihatannya terganggu sejak dini.
Saat ini, Regina harus menjalani pemeriksaan mata rutin di salah satu rumah sakit di Bengkulu. Namun, dokter menyarankan agar ia segera mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk pengobatan lanjutan. Sayangnya, keterbatasan biaya menjadi kendala utama keluarga kecil ini. Ibunya, seorang ibu rumah tangga, dan ayahnya, seorang teknisi HP, masih berjuang untuk mengumpulkan biaya yang dibutuhkan, termasuk kebutuhan hidup selama di Jakarta.
Melihat perjuangan ini, Regina sangat membutuhkan bantuan dan dukungan dari kita semua. Sahabat IZI, mari kita ulurkan tangan untuk membantu biaya pengobatan dan mendukung perjuangan Regina agar ia tetap bisa melihat indahnya dunia. Mari bersama kita doakan, dan bagi yang ingin membantu, donasi terbaik Anda sangat berarti bagi Regina dan keluarganya.
Leave a Reply