Payakumbuh, Sumatera Barat – Ibu Novia Adevi (36), seorang ibu dari empat anak, gigih berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya dengan berjualan minuman dingin di depan rumahnya di kawasan Pasar Ibuah, Payakumbuh. Suami Ibu Novia bekerja serabutan dengan penghasilan yang tidak menentu, tergantung pada permintaan orang lain untuk memanfaatkan jasanya.
“Kalau ada yang minta diperbaiki, atau jadi tukang di rumah orang, baru suami saya bekerja. Kalau tidak, ya tidak ada pemasukan sama sekali,” ucap Ibu Novia, menjelaskan kondisi pekerjaan suaminya.
Kebutuhan hidup keluarga Ibu Novia sangat besar, hasil jualan minuman belum menutupi kebutuhannya sehari-hari. Beberapa bulan terakhir, suami Ibu Novia menderita hernia hingga membuatnya tidak dapat bekerja. Kondisi ini memaksa Ibu Novia hanya bisa mengandalkan penghasilan dari berjualan bahkan modal pun habis terpakai untuk kebutuhan harian dan dia tidak bisa lagi berjualan.
Namun, Ibu Novia enggan menyerah. Ia meminjam uang 1 juta dari saudaranya untuk bisa kembali berdagang. “Saya sangat stres, Bu, tidak ada modal lagi, tidak tahu mau makan apa. Anak-anak pergi sekolah saja tidak ada uang jajan. Pulangnya sampai jam tiga sore. Akhirnya, saya memberanikan diri untuk meminjam uang, dan Alhamdulillah, diberikan pinjaman,” ucap Ibu Novia sambil menahan air mata.
Demi melunasi utang dan memenuhi kebutuhan keluarganya, Ibu Novia mengambil pekerjaan apa saja, termasuk mencuci dan membersihkan rumah orang lain. Beruntung, ia bisa menumpang air dan listrik dari ibunya yang tinggal di belakang rumahnya.
Kesulitan yang dialami Ibu Novia mengenalkannya pada Laznas IZI Sumatera Barat untuk segera bergerak membantunya melalui program Proteksi Keluarga Mustahik. Alahmdulillah, Selasa, 29 Oktober 2024, IZI Sumbar memberikan bantuan untuk Ibu Novia berupa pelunasan utang, paket sembako, dan uang tunai untuk kebutuhan sekolah anak-anaknya.
“Alhamdulillah, bantuan ini sungguh berarti. Kami tidak selalu bisa makan tiga kali sehari, Bu, satu kali saja sudah bersyukur. Dengan ini saya bisa sedikit lebih tenang, utang berkurang, dan sembako untuk makan keluarga pun ada,” ucapnya sambil menahan haru.
Tidak lupa Ibu Novia turut mendoakan para donatur, “semoga Allah membalas kebaikan para donatur. Doakan saya juga, semoga suatu hari nanti saya bisa jadi donatur dan membantu orang yang membutuhkan,” ucap Ibu Novia penuh syukur.
Program seperti ini menjadi pengingat bagi kita semua tentang pentingnya dukungan bagi keluarga-keluarga prasejahtera yang tengah berjuang. Melalui peran berbagai pihak, harapan dan semangat hidup semakin tumbuh, menjadi inspirasi dan kekuatan baru bagi Ibu Novia dan keluarganya untuk bangkit dari keterbatasan.
Leave a Reply