Jakarta – Kanker payudara masih menjadi salah satu penyakit yang banyak dialami perempuan di Indonesia, termasuk Umirah, seorang ibu rumah tangga asal Pandeglang Banten, vonis kanker payudara menjadi salah satu tantangan terbesar dalam hidupnya. Namun, di tengah badai ujian, ada setetes harapan yang terus menguatkan langkahnya, Perjuangannya menghadapi penyakit ini penuh dengan keteguhan dan harapan.
Semua itu berawal di tahun 2020 yang mana Umirah merasakan sakit di bagian payudarah sebelah kanan, yang mana sebelumnya ibu umirah tidak pernah merasakan nyeri sebelumnya, dikarenakan ibu umirah dan pak jaja sebagai suami hanyalah warga kampung biasa yang kurang nya edukasi tentang akses kesehatan, lalu ibu umirah hanya berobat dengan obat kampung seadanya, “paling berobat medis hanya sampai ke puskesmas saja”, imbuh ibu umirah, seiring berjalanya waktu penyakit yang di derita ibu umirah tidak ada perubahan yang baik selama berobat di kampung, hingga akhirnya ia memutuskan untuk memeriksakan diri ke rumah sakit daerah, Diagnosis dokter menyatakan bahwa ia mengidap kanker payudara, sebuah kabar yang mengubah seluruh hidupnya. Yang mana penyakit ibu umirah ini tidak bisa di tangani di Rumah sakit tersebut, harus di rujuk ke RS Dharmais Jakarta barat karna harus di lakukan tindakan kemoterapi dan radiasi.

Mendapatkan pengobatan bukanlah hal mudah, Selain harus menjalani berbagai prosedur medis seperti kemoterapi dan terapi radiasi, Umirah juga menghadapi tantangan ekonomi, Jarak yang jauh dari rumah ke rumah sakit rujukan di ibu kota membuatnya kesulitan mencari tempat tinggal sementara, buat sewa kos kosan pun uang yang di bawa paling hanya mencukupi untuk beberapa hari, karna Jaja, suami Umirah, hanya berkerja sebagai petani, yang mana hasilnya yang tidak menentu sedangkan Umirah harus dirujuk ke Jakarta, yang akhirnya mereka pinjam uang pada saudara untuk biaya bertahan di Jakarta, Di tengah kebingungan dan kelelahan, harapan kembali hadir ketika ia mendapatkan bantuan dari Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) yang berada di Slipi Jakarta Barat.
Di rumah singgah tersebut, Umirah mendapatkan tempat istirahat yang layak, makanan, serta dukungan spiritual, moral, dari Ustadz dan para pasien lain yang juga sedang berjuang melawan penyakit mereka. “Saya sangat bersyukur ada tempat ini, Tidak hanya membantu saya secara fisik, tetapi juga menguatkan hati saya untuk terus berjuang, dan merasa spiritual saya terjaga berkat penyampaian pesan-pesan yang ustad berikan di setiap kajian pekanan di RSP” ujar Umirah. Berkat perawatan yang dijalani dan dukungan dari berbagai pihak, kondisi Ibu Umirah berangsur membaik, Meski perjalanan masih panjang, ia kini lebih optimis dan berharap bisa pulih sepenuhnya.
Melalui kisahnya, Umirah ingin menyampaikan pesan kepada semua pejuang kanker di luar sana. “Jangan pernah merasa sendirian, Selalu ada harapan, selalu ada orang baik yang siap membantu. Yang terpenting, tetaplah berjuang dan percaya bahwa kesembuhan itu milik maha pencipta.” Kisah ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa dalam setiap tantangan, selalu ada secercah harapan, dan dalam perjuangan melawan penyakit, dukungan dari keluarga, masyarakat, dan lembaga sosial seperti Rumah Singgah Pasien IZI bisa menjadi cahaya yang menerangi jalan menuju kesembuhan.
Leave a Reply