IZI-ers, jangankan umur manusia, bahkan pertandingan sepak bola pun ada waktu akhirnya. Segala sesuatu memiliki durasi masing-masing, maka amatlah aneh jika kita melupakan fakta penting ini.
Setiap yang bernyawa pasti akan mati. Itulah sebabnya kita diperintahkan untuk mengingat Allah dimanapun, kapanpun dan bagaimanapun kondisinya, sebab kematian itu bisa datang kapan saja.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗ وَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.” (QS. Al-Anbiya [21]: 35)
Kematian bukanlah sesuatu hal yang dapat kita hindari. Dia akan datang di waktu dan tempat yang sudah Allah tetapkan. Meskipun kita berada di tempat tertinggi, tempat paling tersembunyi atau tempat yang menurut kita paling aman, dimanapun berada, pasti kematian akan menghampiri jika memang sudah tiba waktunya.
Dari Abdullah bin Mas’ud dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Apabila ajal salah seorang dari kalian telah di tentukan di suatu tempat di muka bumi, maka ia akan di berikan kebutuhannya untuk pergi ke tempat tersebut. Dan jika telah sampai pada batas akhir perjalanannya, maka Allah Subhanahu akan mencabut (nyawanya), dan bumi akan berkata pada hari Kiamat; “Wahai Rabbku, inilah yang telah Engkau titipkan kepadaku. (HR Ibnu Majah No 4253)
Meskipun sudah tahu bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah sementara, namun masih banyak orang yang terlena dan terkena tipu daya kehidupan dunia. Padahal segala macam kenikmatan di dunia ini tidak lain hanyalah ujian dari Allah semata. Jika seseorang itu terus terlena dan enggan bertaubat serta memperbaiki dirinya, bisa jadi perbuatannya selama di dunia akan membawanya menuju neraka. Namun jika seseorang tersebut segera bertaubat dan memohon ampunan Allah, maka Allah Maha penerima taubat.
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali ‘Imran [3]: 185)
Coba kita lihat diri kita sendiri. Sudah cukupkah bekal yang kita persiapkan untuk kehidupan akhirat kita? Atau kita masih sibuk menyiapkan banyak hal untuk urusan dunia meskipun kita sudah tahu bahwa ajal kita itu nyata?
Allah memang tidak membutuhkan amal-amal kita, sebab segala amal yang kita lakukan di dunia adalah untuk kepentingan dan bekal kita di akhirat kelak. Dengan terus memperbaiki ibadah dan mengingat-Nya, kita berharap agar dapat meninggal dalam keadaan husnul khotimah. (SH/RI)
Leave a Reply