Apa yang akan IZI-ers lakukan jika memiliki uang sejumlah 600 Milyar sampai 2,7 Trilyun Rupiah?
Mungkin ada sebagian yang menjawab ingin membeli rumah di kawasan elit, traveling seluruh dunia, investasi, dan lain sebagainya, namun adakah yang terpikir untuk bersedekah dalam jumlah fantastis? Inilah yang dilakukan oleh Sahabat Rasulullah yang kaya raya dan telah dijamin masuk surga, dialah Abdurrahman bin ‘Auf.
Ketika mengeluarkan sedekah, Abdurrahman bin ‘Auf tidak tanggung-tanggung, seluruh hartanya yang ada dia rela berikan untuk perjuangan di jalan Allah. Mari kita lihat apa saja harta yang pernah diinfakkannya:
Imam Abdullah bin Mubarak, Ath-Thabarani, Abu Nu’aim Al-Ashbahani dan Ibnu ‘Asakir meriwayatkan dari ulama besar hadits dan sejarah, imam Muhammad bin Muslim bin Syihab Az-Zuhri yang berkata: “Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu bersedekah pada masa hidup Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam sebanyak setengah hartanya yaitu 4000 dinar. Sepeninggal beliau, Abdurrahman bin Auf radhiyallahu ‘anhu menyedekahkan 40.000 dinar [setara dengan 17 kilogram emas], membiayai perbekalan perang di jalan Allah sebanyak 500 ekor kuda dan kemudian membiayai perbekalan perang di jalan Allah sebanyak 500 ekor unta. Mayoritas kekayaan berasal dari dunia perdagangan.” (Adz-Dzahabi, Siyar A’lam An-Nubala’, 1/81)
Ja’far bin Burqan berkata: “Telah sampai berita kepadaku bahwa Abdurrahman bin Auf membebaskan 30 ribu rumah.” (Adz-Dzahabi, Siyaru A’lam An-Nubala’, 1/92 dan Abu Nu’aim Al-Asbahani, Hilyat Al-Awliya’ wa Thabaqat Al-Ashfiya’, 1/99)
Maasya Allah, super keren bukan? Sedekahnya bukan hanya berjumlah 1-2 rumah yang diwakafkan sebagai rumah yatim piatu, tapi beliau membantu pembangunan/pembelian sekitar 30 ribu rumah untuk kaum fakir miskin.
Jika IZI-ers memiliki kekayaan sebanding dengan apa yang dimiliki oleh Abdurrahman bin ‘Auf, beranikah untuk melakukan hal besar sebagaimana yang beliau lakukan untuk menebus surga bagi dirinya di akhirat kelak?
Ada beberapa hal yang perlu kita miliki jika ingin menandingi fantastisnya jumlah sedekah para sahabat Rasulullah:
- Keyakinan/ keimanan yang tinggi pada Allah dan Rasul-Nya
Tidak mungkin seseorang bisa mampu bersedekah dalam jumlah besar, jika ia tak memiliki keyakinan tinggi akan kebenaran firman Allah dan Rasul-Nya. Bukankah banyak muslim kaya raya, namun enggan menyedekahkan hartanya lebih dari 2,5% (zakat)? Bahkan bayaran pajaknya bisa jadi lebih besar daripada uang sedekah yang ia infakkan di jalan Allah.
Hal ini bisa menjadi salah satu indikator tipisnya keimanan kita, karena lebih taat pada pemerintah daripada pada Allah dan Rasul-Nya yang jelas-jelas sudah menjamin bahwa sedekah takkan mengurangi harta bahkan membuatnya makin melimpah.
Ingat… zakat dan infak/sedekah memiliki fungsi berbeda. Zakat berfungsi menyucikan harta, sebagaimana sabun deterjen membersihkan noda pakaian, sedangkan sedekah adalah magnet rezeki yang dapat melipatgandakan rezeki dan kenikmatan yang kita miliki.
- Minimalisir nafsu duniawi
Jika kita masih memerlukan tas branded, sepatu limited edition, mobil dan rumah mewah, maka… kemungkinan besar harta yang kita miliki hanya akan berputar untuk kehidupan dunia semata. Hal ini tidak salah sebenarnya, namun nafsu duniawi seperti ini takkan membuat kita mampu bersedekah luar biasa sebagaimana yang dilakukan oleh Abdurrahman bin ‘Auf.
- Mengingat pemutus segala kelezatan dunia
Selama kita masih merasa akan hidup selama-lamanya, akan sulit untuk bersedekah dalam jumlah luar biasa sebagaimana para Sahabat Rasulullah lakukan. Akan tetapi, jika kita mampu sering-sering mengingat kematian, bahwasanya setelah mati kita tidak akan membawa harta apapun selain kain kafan, maka… kita akan lebih ridho melihat harta kita dipergunakan untuk infak di jalan Allah.
IZI-ers, semoga kita mampu meneladani kedermawanan Abdurrahman bin ‘Auf yang tak pernah ragu dalam menginfakkan hartanya untuk fakir miskin, janda, dan Ibnu Sabil. Semoga Allah memberkahi harta yang kita miliki. (SH)
Leave a Reply