IZI-ers, masih berpikir bahwa sedekah hanyalah berupa uang saja? Coba simak kisah yang satu ini, sebuah cara sedekah yang luar biasa dari driver taksi online yang berusaha membantu rekan sejawatnya.
Sosoknya masih muda, sekitar 25-an atau awal 30-an tahun. Begitu masuk ke mobilnya, langsung disambut dengan sapaan ramah. Awalnya saya mengantuk dan rasanya ingin langsung tidur, tapi begitu mendengar cerita dari suara renyahnya, tiba-tiba kantuk menghilang. Wah, dahsyat… anak muda driver taksi online ini ternyata tidak menarik taksi online untuk keperluan hidupnya sendiri, dia mendedikasikan waktu untuk membantu rekan sejawatnya.
“Hari ini giliran saya yang membantu rekan kami Mbak… beliau saat ini menderita sakit gula dan tidak bisa lagi menarik taksi online karena tidak bisa bangun dari tempat tidur. Padahal anaknya ada banyak dan yang paling besar baru duduk di bangku SMP, istrinya sudah meninggal dunia. Jadi, teman-teman driver bergiliran menyisihkan waktu sehari dalam seminggu untuk tetap memberi penghasilan bagi Bapak ini,” ujarnya ringan, berusaha mencairkan kebekuan. Saya tertegun, subhanallah… masih muda tapi karakternya luar biasa.
IZI-ers, di zaman sekarang yang segala sesuatu serba dihitung materi… bukankah adanya orang-orang yang bersedia membantu orang lain tanpa pamrih seperti ini laksana menemukan oase di tengah gurun pasir yang tandus?
Mengapa para driver taksi online ini rela menyisihkan waktunya untuk membantu sang bapak rekan sejawat mereka?
“Dulu pas si Bapak ini masih sehat, beliau sering membantu kami sesama driver Mbak, jadi… kami sekarang gantian yang membantu beliau. Kasihan Mbak kondisinya, bangun pun tidak bisa. Saya pernah bantu antar ke Rumah Sakit, modal Bapak ini hanya kartu BPJS, dioper ke sana ke mari, saya bisa rasakan lelahnya. Saya bayangkan apa jadinya kalau kondisi seperti ini dialami Ayah saya sendiri. Jadi kami mau bantu anak-anak Bapak ini agar tetap bisa sekolah dan makan sehari-hari.”
Lihatlah… betapa kebaikan yang kita lakukan sebenarnya akan berbalik ke diri kita sendiri. Bayangkan jika karakter Bapak ini buruk, dahulu semasa sehat tak pernah mau membantu orang lain, mungkin ketika ia akhirnya jatuh sakit seperti saat ini… banyak orang yang justru akan mensyukurinya dan menganggapnya sebagai balasan atas sifat buruknya. Akan tetapi, karena Bapak ini selagi sehatnya sering membantu orang lain, dan ringan tangan terhadap sesama rekan sejawatnya, maka… begitu keadaan berbalik, ia dilanda kemalangan… justru kebaikan yang selama ini ia sebarkan kembali lagi ke dirinya sendiri. Maasya Allah, betapa Allah Maha Adil dan membalas hamba-hambaNya yang berbuat baik.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri.” (QS. Al Isra’ ayat 7)
IZI-ers, jika saat ini sedang berada dalam kelapangan harta, pergunakanlah untuk berbuat kebaikan. Jika saat ini berada dalam kelapangan waktu, maka berbuatlah kebaikan, jika memiliki kesehatan prima, perbanyaklah berbuat kebaikan, karena pada suatu waktu saat kita mengalami kesempitan harta maupun waktu dan kesehatan, sangat mungkin kebaikan itulah yang kemudian akan kembali membantu diri kita. Wallaahualam. (SH)
Leave a Reply