IZI-ers, pernah tidak melihat ada orang yang buang air sembarangan? Biasanya kan ada ya, bapak-bapak yang sedang mengemudi kemudian menghentikan mobilnya di pinggir jalan untuk buang air dan hanya menjadikan pintu mobilnya sebagai penghalang dari pandangan mata orang lain.
Atau mungkin di taman-taman kota, karena malas untuk mencari toilet akhirnya malah buang air di bawah pohon. Ada juga lho yang tanpa risih buang air kecil benar-benar di pinggir jalan raya.
Bolehkah berbuat demikian?
Di dalam Islam, terkait buang air juga ada adabnya. Jadi seorang muslim tidak seharusnya buang air sembarangan tempat. Harus memperhatikan dulu kondisi sekitarnya. Setidaknya, ada sedikit rasa malu di dalam hati. Sebab malu merupakan sebagian dari iman.
Dari Salim bin Abdullah dari bapaknya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berjalan melewati seorang sahabat Anshar yang saat itu sedang memberi pengarahan saudaranya tentang malu. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tinggalkanlah dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman.” (HR Bukhari No 23)
Nah berikut ini beberapa adab ketika buang air:
- Menyepi ketika buang air
Buang air di tempat terbuka bukan hanya mengganggu orang lain, tapi juga seharusnya siapapun malu untuk melakukannya. Sebab begitulah Rasulullah mencontohkan kepada umatnya.
Dari Abdurrahman bin Abu Qurrad dia berkata; “Aku pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ke tempat yang sepi, apabila beliau ingin buang hajat, beliau menjauh.” (HR Nasa’i No 16)
Sudah banyak WC umum yang dapat ditemukan di tempat-tempat umum, jadi di masa sekarang mencari tempat buang air bukanlah hal yang sulit. Mengapa masih saja banyak orang yang lebih memilih buang air di pinggir jalan.
Nah bagi yang suka naik gunung, usahakan juga ya untuk buang air di tempat yang tertutup.
2. Membaca do’a sebelum dan sesudah dari tempat buang air
Rasulullah biasa membaca do’a ini ketika hendak masuk WC.
Dari Anas bin Malik berkata; “Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam jika masuk ke dalam WC beliau mengucapkan: “ALLAHUMMA INNI A’UUDZU BIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHABA`ITS (Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan perempuan).” (HR Tirmidzi No 6)
Atau bagi yang belum hafal, cukup juga dengan membaca basmallah.
Dari Ali bin Abu Thalib radliallahu ‘anhu bahwasannya Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Penghalang antara pandangan mata jin dan aurat bani Adam ketika salah seorang kalian masuk ke toilet ialah dia membaca Bismillah.” (HR Tirmidzi No 551)
Jangan lupa juga untuk membaca do’a ketika sudah selesai buang hajat ya.
Dari Aisyah Radliaallahu ‘anha, ia berkata; “Apabila Nabi Shallahu ‘alaihi wa Sallam keluar dari WC, beliau membaca: ” GHUFRAANAKA (Aku mengharap ampunan-Mu).” (HR Tirmidzi No 7)
3. Masuk tempat buang hajat dengan kaki kiri terlebih dulu, keluar dengan kaki kanan terlebih dulu
Rasulullah selalu mendahulukan bagian kanan ketika hendak melakukan sesuatu. Namun ini untuk perkara yang baik saja seperti memasuki masjid, bersuci dan lainnya. Sedangkan untuk memasuki wc kita dianjurkan untuk mendahulukan kaki kiri.
Dari ‘Aisyah berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mendahulukan yang kanan dalam setiap perbuatannya. Seperti dalam bersuci, menaiki kendaraan dan memakai sandal.” (HR Bukhari No 408)
4. Tidak menghadap kiblat ataupun membelakangi kiblat
Banyak hadits yang menyebutkan tentang pelarangan buang air menghadap atau membelakangi arah kiblat. Ada perbedaan pendapat apakah hal ini berlaku juga untuk buang air di dalam bangunan atau tidak, sebab Rasulullah pernah juga buang air menghadap ke kiblat. Namun sebagian lagi mengatakan untuk melarang buang air menghadap kiblat.
Dari Abu Ayyub Al Anshari berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jika salah seorang dari kalian masuk ke dalam WC untuk buang hajat, maka janganlah menghadap ke arah kiblat dan janganlah dan janganlah dan janganlah membelakanginya. Hendaklah ia menghadap ke arah timurnya atau baratnya.” (HR Bukhari No 141)
Baru 4 poin yang kita bahas mengenai adab dan sunah-sunah ketika buang air, masih ada beberapa poin lagi yang akan dibahas pada artikel lainnya, semoga dapat dipraktikkan dengan niat menuruti sunah Rasulullah. (SH/RI)
Leave a Reply