Dari Abu Sufyan dari Jabir dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah salah seorang dari kalian mati melainkan dalam kondisi berbaik sangka terhadap Allah.” (HR Ibnu Majah No 4157)
IZI-ers, pernahkah merasa bahwa ujian hidup yang kamu terima terlalu besar sehingga sangat sulit bagimu untuk melewatinya?
Atau apa yang kamu lakukan ketika kamu merasa bahwa ibadahmu sudah banyak dan sering kamu lakukan dari pagi hingga malam namun tak juga Allah kabulkan do’a-do’a di sujud panjangmu di pertengahan malam?
Bagaimana perasaanmu? Marah, benci, lelah, merasa DIA tidak adil, atau berkecamuk perasaan lainnya mungkin?
Jika kita pernah atau sedang merasakan demikian, sebaiknya kita segera beristighfar karena sudah berburuk sangka kepada Allah.
Mungkin kita sedang lupa bahwa Allah tidak pernah memberikan ujian melebihi batas kemampuan hamba-Nya.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَاۤ اِنْ نَّسِيْنَاۤ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَاۤ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖ ۚ وَاعْفُ عَنَّا ۗ وَاغْفِرْ لَنَا ۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰٮنَا فَانْصُرْنَاعَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah [2]:286)
Allah tahu seberapa besar kemampuan kita. Seorang guru saja tidak akan memberikan soal ujian SMA untuk anak SD, bagaimana mungkin Allah salah memberikan soal ujian untuk diri kita? Dan ingat… kebanyakan musibah yang kita terima sangat mungkin berasal dari dosa-dosa yang kita lakukan sendiri.
Misalkan kita diuji dengan penyakit ginjal, coba ingat-ingat lagi… jangan-jangan memang kita yang malas minum atau keseringan menahan buang air kecil. Mengapa menyalahkan Allah atas dosa yang kita perbuat sendiri?
Berburuk sangka kepada Allah merupakan sesuatu yang harus kita hindari, bagaimanapun caranya. Jangan sampai kita meninggal dalam keadaan masih berburuk sangka kepada-Nya.
Sekarang, coba kita tanyakan kepada diri sendiri, apa yang sebenarnya membuat diri kita sampai berani berburuk sangka kepada Allah? Karena besarnya amalan dan banyaknya do’a yang dilakukan padahal mereka tidak dapat membawa kita ke surga melainkan karena Rahmat-Nya? Atau sebenarnya kita kurang bersyukur atas segala nikmat dan kurang bersabar atas ujian yang Allah titipkan untuk kita?
Yuk kita mulai belajar untuk senantiasa bersyukur dan bersabar, agar hati dapat senantiasa berhusnudzon kepada Allah. (SH/RI)
Leave a Reply