“Seorang hamba dicegah dari rezeki akibat dosa yang diperbuatnya” (HR. Ahmad)
IZI-ers, tahukah bahwa dosa dan maksiat yang kita lakukan bisa menghalangi rezeki?
“Aaah nggak mungkin, si selebgram X sering bermaksiat, jarang shalat, rezekinya banyak banget sampai Milyaran tiap bulan.”
Kalau ada yang berpikiran seperti itu, awas… bisa jadi kamu salah persepsi mengenai rezeki. Rezeki bukan semata-mata uang tunai yang kamu peroleh dari usaha atau pekerjaanmu lho yaa, rezeki itu bisa berupa teman yang shaleh, kesehatan yang mendekatkan diri pada Allah, anak-anak yang baik dan sehat, keluarga yang bahagia, batin yang damai dan tenang.
Betapa banyak orang kaya raya, berlimpah kemewahan, namun batinnya menangis, ia dikelilingi orang yang jahat dan ingin menjatuhkannya, kesehatannya drop, dan keluarganya hancur. Bisa jadi juga, kekayaan tersebut hanyalah bentuk penundaan balasan dari Allah.
“Jika engkau dapati Allah Azza wa Jalla memberikan limpahan kekayaan kepada seorang hamba padahal hamba itu tetap berada di dalam kemaksiatan, maka tak lain hal itu merupakan penundaan tindakan dariNya.” (HR Ahmad)
Astaghfirullah, seram ya? Bagaimana agar kita bisa menghancurkan dosa-dosa yang menghalangi rezeki kita? Coba lakukan ini:
- Perbanyak istighfar/ permohonan ampun dan jangan lakukan terus-menerus
“Tidak menjadi dosa besar sebuah dosa bila disertai dengan istighfar dan bukan dosa kecil lagi suatu perbuatan bila dilakukan terus menerus.” (HR. Ath-Thabrani)
- Bertaubat, yakni merasa menyesal dan berjanji takkan mengulang lagi perbuatan maksiat tersebut
“Semua anak Adam pembuat kesalahan, dan sebaik-baik pembuat kesalahan ialah mereka yang bertaubat.” (HR. Addarami)
- Tinggalkan pekerjaan haram
“Wahai sekalian manusia, takutlah kepada Allah dan lakukanlah keanggunan dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya jiwa manusia tidak akan mati sehingga disempurnakan rezekinya, walaupun ia lamban dalam bergerak mencarinya. Ambillah rezeki yang halal dan tinggalkanlah rezeki yang haram.” (H.R. Ibnu Majah dan Al-Hakim)
- Mengiringi perbuatan buruk dengan perbuatan baik
Namanya juga manusia, tempatnya salah dan lupa dan khilaf dan bahkan kalap. Oleh sebab itu setiap kali melakukan perbuatan buruk, segera iringi dengan perbuatan baik agar setidak-tidaknya kebaikan tersebut bisa menghapus yang buruk.
Abdullah bin Abbas ra. berkata, “Sesungguhnya amal kebajikan memiliki cahaya di dalam dada, keceriaan pada muka, kekuatan di badan, keluasan dalam rezeki, dan kecintaan di hati para makhluk, sedang perbuatan dosa memiliki kegelapan di dalam hati, keburukan di muka, kelemahan di tubuh, kekurangan dalam rezeki, dan kebencian di hati para makhluk.” (Risalatul Mustarsyidin, Al-Muhasibi: 218)
Semoga Allah mudahkan kita untuk menjauhi dosa-dosa, dan melancarkan rezeki pemberian-Nya. (SH)
Leave a Reply