Ujian yang dimiliki oleh setiap orang berbeda-beda. Ada yang diuji dengan tahta, harta, dan juga ada pula yang diuji dengan sakit.
Bagi orang beriman, rasa sakit merupakan sebuah kenikmatan yang perlu disyukuri, sebab dengan sakit dapat menjadi sarana penggugur dosa-dosa. Namun ada juga orang yang merasa bahwa rasa sakitnya itu merupakan petaka yang tidak pernah diharapkannya.
Berikut ini adab-adab ketika sakit yang Islam ajarkan:
- Sabar dan Ridho
Bisa jadi penyakit yang kita dapatkan merupakan akumulasi dari kesalahan diri sendiri. Misalnya karena malas makan, telat makan, terlalu banyak makan. Oleh sebab itu, ketika diberikan kenikmatan berupa rasa sakit, jangan lantas marah atau berburuk sangka kepada Allah, tetapi bersabarlah.“Sungguh menakjubkan urusan orang yang beriman. Sesungguhnya semua urusannya baik baginya, dan sikap ini tidak dimiliki kecuali oleh orang yang mukmin. Apabila kelapangan hidup dia dapatkan, dia bersyukur, maka hal itu kebaikan baginya. Apabila kesempitan hidup menimpanya, dia bersabar, maka hal itu juga baik baginya.” (HR. Muslim)
2. Berobat dengan cara yang tidak bertentangan dengan syariat Islam
Berikhtiarlah dengan cara yang baik dan sesuai dengan apa yang diajarkan di dalam Islam. Misalkan pergi ke tabib atau dokter. Jika ingin ke pengobatan alternatif pun pastikan di dalam proses pengobatannya tidak mengandung hal-hal yang berbau kesyirikan. Yang jelas jangan pernah ke dukun.“Tidaklah Allah menurunkan satu penyakit pun melainkan Allah turunkan pula obat baginya. Telah mengetahui orang-orang yang tahu, dan orang yang tidak tahu tidak akan mengetahuinya.” (HR. Al-Bukhari)
3. Meruqyah diri sendiri dengan ayat-ayat quran
Salah satu sunah yang ada di dalam Islam adalah meruqyah ketika sedang sakit. Ruqyah bisa dilakukan secara mandiri, dan ini yang lebih utama, bisa juga dengan meminta bantuan orang lain.“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Al-Isra`[17]: 82)
4. Tidak mengharapkan kematian
Seberat apapun sakit yang menimpa, jangan pernah berpikir apalagi memohon kematian, karena hal ini sangat dilarang. Senantiasa berdo’alah tentang kebaikan, bukan sebaliknya.Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Jangan salah seorang diantara kalian mengharapkan kematian, kalaulah dia orang baik, siapa tahu bisa menambah kebaikannya, kalaulah dia jahat, siapa tahu ia bisa meminta penangguhan (untuk bertaubat). (HR Bukhari No 6694)
5. Melunasi utang dan meminta maaf atas kesalahan
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Segera lunasi utang dan mintalah maaf kepada orang-orang di sekitar. Meskipun untuk meminta maaf seharusnya tidak perlu menunggu sakit.“Barangsiapa berbuat kezaliman terhadap saudaranya, baik pada harga dirinya atau sesuatu yang lain, hendaknya dia minta agar saudaranya itu menghalalkannya (memaafkannya) pada hari ini, sebelum (datangnya hari) yang tidak ada dinar maupun dirham. Apabila dia memiliki amal shalih, akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannya (lalu diberikan kepada yang dizaliminya). Apabila dia tidak memiliki kebaikan-kebaikan, akan diambil dari kejelekan orang yang dizalimi lalu dipikulkan kepadanya.” (HR. Al-Bukhari)
6. Menulis wasiat
Sebaiknya wasiat ini disiapkan sebelum kita sakit. Jadi jika sewaktu-waktu Allah memanggil kita, sudah ada wasiat yang ditinggalkan untuk para ahli waris.“Hai orang-orang yang beriman, apabila salah seorang kamu menghadapi kematian, sedang dia akan berwasiat, maka hendaklah (wasiat itu) disaksikan oleh dua orang yang adil di antara kamu, atau dua orang yang berlainan agama dengan kamu, jika kamu dalam perjalanan di muka bumi lalu kamu ditimpa bahaya kematian.” (Al-Ma`idah[5]: 106)
Beberapa poin di atas merupakan adab ketika orang sedang sakit. Semoga Allah kuatkan dan permudah segala urusan hamba-Nya yang saat ini tengah diuji dengan rasa sakit. (SH/RI)
Leave a Reply