Ternyata untuk ke masjid pun ada adab yang perlu diperhatikan lho, terutama bagi para pria, karena bagi wanita tempat shalat terbaiknya adalah di rumahnya sendiri, sedangkan pria punya kewajiban untuk melaksanakan shalat di masjid secara berjama’ah, berikut ini adab yang perlu diperhatikan:
- Memakai pakaian yang terbaik
Artinya, jangan memakai pakaian kumuh, bau, sudah seminggu dipakai tanpa dicuci, jika kita ke masjid… berpakaianlah yang bagus selayaknya pergi ke pesta kondangan.
“Hai anak adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid.” (Al A’raf: 31).
- Membaca doa saat keluar rumah
Ini berlaku untuk semua tempat tujuan, setiap akan keluar rumah… bacalah doa ini agar dijauhkan dari gangguan syetan sepanjang hari itu.
“Jika seorang laki-laki keluar dari rumahnya lalu mengucapkan: “Bismillahi tawakkaltu ‘alallaahi, laa haula wa laa quuwata illa billah” (Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah). ‘ Beliau bersabda, “Maka pada saat itu akan dikatakan kepadanya, ‘Kamu telah mendapat petunjuk, telah diberi kecukupan, dan mendapat penjagaan’, hingga setan-setan menjauh darinya. Lalu setan yang lainnya berkata kepadanya (setan yang akan menggodanya, pent.), “Bagaimana (engkau akan mengoda) seorang laki-laki yang telah mendapat petunjuk, kecukupan, dan penjagaan.” (HR. Abu Daud no. 595, At-Tirmizi no. 3487)
- Bersuci terlebih dulu
Sebaiknya sudah berwudhu dari rumah agar mendapat keutamaan diangkat derajat dan dihapuskan dosa dari setiap langkah yang ditempuh.
“Barangsiapa yang bersuci dari rumahnya kemudian berjalan ke salah satu rumah dari rumah-rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban yang Allah wajibkan, maka kedua langkahnya salah satunya akan menghapus dosa dan langkah yang lainnya akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim 1553)
- Membaca doa masuk masjid
Masukilah masjid dengan meminta dibukakan pintu rahmat Allah. Keluarlah dari masjid dengan memohon karunia Allah.
“Jika salah seorang di antara kalian memasuki masjid, maka ucapkanlah, ‘Allahummaftahlii abwaaba rahmatik’ (Ya Allah, bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu). Jika keluar dari masjid, ucapkanlah: ‘Allahumma inni as-aluka min fadhlik’ (Ya Allah, aku memohon pada-Mu di antara karunia-Mu).” (HR. Muslim 713)
- Shalat sunah dua rakaat sebelum duduk
Sebaiknya, begitu masuk masjid… lakukan terlebih sulu shalat sunah dua rakaat. Inilah adab yang terbaik begitu memasuki masjid.
“Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka hendaklah dia shalat dua rakaat sebelum dia duduk.” (H.R. Bukhari 537 dan Muslim 714)
- Memperhatikan shaf shalat
Bagi laki-laki, shaf shalat terbaik adalah di bagian depan. Sebaliknya, bagi wanita shaf terbaik adalah di bagian belakang.
“Sebaik-baik shaf laki-laki adalah yang pertama dan seburuk-buruknya adalah yang terakhir. Sebaik-baik shaf wanita adalah yang terakhir dan seburuk-buruknya adalah yang pertama.” (H.R.Muslim 440)
- Merapikan shaf, memastikan lurus dan tidak ada yang bolong atau memiliki celah
Tidak sedikit kaum muslimin yang mengabaikan pentingnya shaf lurus dan rapat dalam shalat. Padahal ini sungguh penting, karena syetan banyak menggoda nanusia di kala shalat, yakni dengan menyempil di antara shaf yang tidak rapat.
“Hendaknya kalian bersungguh- sungguh meluruskan shaf-shaf kalian atau Allah sungguh-sungguh akan memperselisihkan di antara wajah-wajah kalian” (HR. Bukhari 717 dan Muslim 436)
- Mengikuti gerakan imam shalat
Ada orang yang shalat tanpa bermakmum, padahal ada imam di depan. Biasakan untuk mengikuti langsung gerakan imam, kalaupun kita terlambat sampai… imam sudah ruku’… maka langsung bertakbir dan ruku’lah mengikuti imam.
“Sesungguhnya imam hanya untuk diikuti, maka janganlah menyelisihnya. Apabila ia ruku’, maka ruku’lah. Dan bila ia mengatakan ‘sami’allahu liman hamidah’, maka katakanlah,’Rabbana walakal hamdu’. Apabila ia sujud, maka sujudlah. Dan bila ia shalat dengan duduk, maka shalatlah kalian dengan duduk semuanya“. (H.R. Bukhari 734)
- Memasang sutrah/ penghalang
Ketika shalat, sebaiknya kita memiliki suatu penghalang di depan kita, agar orang lain yang mau lewat bisa melintas. Sutrah bisa berupa tiang atau tembok masjid.
“Apabila salah seorang di antara kalian shalat, hendaknya ia shalat dengan menghadap sutrah dan mendekatlah padanya” (HR. Abu Daud 698. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih sebagaimana dalam Shahihul Jaami’ 651)
Semoga tuntunan adab ini bisa kita praktikkan sehingga menambah pahala saat ke masjid. (SH)
Leave a Reply