Di dunia ada dua jenis orang jika menyangkut tentang hartanya. Yaitu orang yang kikir dan orang yang dermawan. Orang kikir, tidak peduli sekaya apapun dirinya, akan selalu mwnahan hartanya karena takut miskin jika harus berbagi kepada orang lain. Sementara orang dermawan, hatinya kan senantiasa merasa kaya ketika dapat berbagi.
Untuk siapa orang kikir? Padahal harta tidak akan dibawa mati. Dan apakah dengan kikir lantas orang tersebut mendapatkan temoat yang mulia di sisi-Nya?
Allah berfirman:
“Jika Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan Dia akan menampakkan kedengkianmu. Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada Jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. Dan Allahlah yang Maha kaya sedangkan kamulah orang-orang yang membutuhkan(Nya); dan jika kamu berpaling , niscaya Dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain dan mereka tidak akan seperti kamu (ini).” (QS. Muhammad[47]: 37-38)
Sifat kikir tidak dapat membawa kebaikan sedikitpun, bahkan sangat merugikan diri sendiri.
Mengapa kikir menjadi penyebab kesulitan hidup?
- Allah menolong orang yang mau memudahkan urusan orang lain
Orang kikir biasanya enggan membantu kesulitan orang lain, bagaimana mungkin ia berharap Allah membantunya terlepas dari kesulitan hidup?
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allâh melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya (dari kesulitan) di dunia dan akhirat.”(HR. Muslim)
- Orang kikir mendorong keributan antar sesama
Biasanya, orang yang kikir tidak akan perduli dengan apa yang terjadi dengan sekitarnya. Meskipun banyak orang yang tengah membutuhkan, mereka hanya akan memikirkan dirinya dan hartanya, bukan yang lain.
Dan jauhilah dari sifat kikir dan tamak , karena ia telah menghancurkan umat sebelum kalian. Ia telah mendorong mereka menumpahkan darah saudara mereka sendiri dan menghalalkan kehormatan mereka. (HR Muslim)
- Allah siapkan jalan kesulitan untuk orang kikir
Harta memang dapat membuat derajat seseorang di tengah masyarakat menjadi tinggi, namun tidak di mata Allah.
Siapa yang mau berhubungan dengan orang kikir? Orang pasti banyak yang malas. Begitu pula dengan Allah, pasti akan malas untuk membantu hamba-Nya yang kikir. Jika pun di dunia mereka diberikan kemudahan, bisa jadi itu justru ujian bagi dirinya.
“Siapa saja yang kikir dan merasa dirinya cukup (kaya) tidak perlu pertolongan Allah dan mendustakan pahala yang terbaik. Maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan). Serta mendustakan pahala terbaik. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya jalan yang sukar.” (QS. Al-Lail [8]: 8-10)
- Akan dilupakan Allah
Bukan hanya akan disiapkan jalan yang sukar, tapi orang yang kikir juga bisa dilupakan oleh Allah jika tidak mau bertaubat. Allah SWT berfirman:
“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.” (QS. At-Taubah [9] : 67)
Maukah diri memperoleh kesukaran bahkan dilupakan oleh Allah hanya karena mempertahankan harta dunia yang hanya sementara? (SH/RI)
Leave a Reply