“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab, “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?”, tanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lagi. Ia menjawab, “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” (HR. Ahmad 4: 341)
Nasib dunia dan akhirat seorang wanita yang telah menjadi istri, ada di suaminya. Oleh sebab itu jangan sepelekan perkara mencari suami untuk pemimpin rumah tanggamu wahai Wanita.
“Setiap istri yang meninggal dunia dan diridhai oleh suaminya, maka ia masuk surga.” (HR. At- Tirmidzi).
Banyak wanita yang melihat laki-laki terutama dari kekayaannya atau penghasilan yang dimilikinya, hal ini bisa dimaklumi karena fungsi suami memang sebagai pencari nafkah keluarga. Akan tetapi, sangat menyedihkan jika mendapatkan suami kaya raya, penghasilan besar, namun susah ridho terhadap istrinya sendiri.
Istri tidak boleh begini, tidak boleh begitu, istri dituntut harus bisa ini itu. Hal ini hanya akan mempersulit istri di dunia maupun akhirat kelak. Contohnya, ada suami yang sangat posesif, sehingga istrinya tidak boleh berbicara sama sekali dengan pria lain, tidak boleh chat, tidak boleh memiliki sosial media, tidak boleh menemui keluarganya, tidak boleh memakai pakaian model tertentu, tidak boleh keluar rumah sama sekali, tidak boleh merias diri, tidak boleh menaiki kendaraan, tidak boleh mengajak teman ke rumah, dan segala larangan lainnya.
Padahal Islam memudahkan wanita untuk beraktivitas, tetapi jika wanita mendapatkan suami yang banyak larangan seperti ini, maka sang wanita harus patuh pada suaminya. Bukankah jauh lebih melegakan jika memiliki suami yang mudah ridho dan tidak mempersulit istri?
Ada juga suami yang selalu menuntut istrinya harus bisa segala macam keahlian, harus bisa masak enak setiap kali suami lapar, harus bisa berdandan dengan make up, harus bisa memijit, harus bisa bekerja menghasilkan uang, harus bisa mengurus anak dan rumah tanpa pembantu, harus bisa berkendaraan sendiri, dan tuntutan lainnya yang dirasa membebani istri.
Oleh sebab itu wahai wanita, jika ingin dunia dan akhiratmu terjaga, carilah suami yang mudah ridho padamu. Ia tidak mudah marah, tidak banyak larangan kecuali yang memang dilarang oleh Allah.
Bagaimana cara mengenali tipe calon suami yang mudah ridho? Bisa dengan cara berta’aruf dengan keluarga, teman dan tetangganya.
Biasanya orang terdekat lebih mengetahui apakah karakter seseorang itu keras, lembut, mudah bergaul, gampang marah, sulit memaafkan, atau bagaimana. Coba tanyakan pada orang-orang terdekatnya bagaimanakah karakter yang bersangkutan, jika sudah terdeteksi sejak awal bahwa karakternya temperamental, keras, kemauannya harus dituruti, dan zero toleransi, ada baiknya untuk menghindar kecuali jika memang sudah siap mental mengarungi rumah tangga dengan pemimpin yang tabiatnya sulit ridho seperti ini. Wallaahualam. (SH)
Leave a Reply