Sudahkah kita bersyukur hari ini? Atau ada yang menganggap bahwa bersyukur atau tidak, tidak ada bedanya. Tidak akan berpengaruh terhadap penghasilannya. Rezekinya tetap segitu saja. Atau ya pemikiran-pemikiran sejenisnya. Padahal Allah berfirman:
“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. Amat sedikitlah kamu bersyukur.” (QS. Al A’raf: 10)
Ternyata Allah sudah tahu, bahwa akan sedikit hamba-Nya yang mau bersyukur. Yaiyalah ya … Allah kan memang Maha Mengetahui segala sesuatu. Lantas apa saja sih yang membuat manusia menjadi lupa untuk bersyukur atas nikmat yang sudah Allah berikan kepadanya?
- Memakan rezeki haram
Ketika hati menyadari betapa sulit untuk bersyukur, coba cek dulu. Apakah ada sumber nafkah atau bahkan asupan yang haram ke dalam tubuh kita? Sudah yakin apa yang kita peroleh berasal dari sesuatu yang halal dan apa yang masuk ke dalam tubuh juga sesuatu yang halal juga belum? Jangan sepelekan hal ini ya. Karena halal-haram apa yang masuk ke dalam tubuh dapat berpengaruh terhadap perilaku kita sehari-hari.
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.” (QS. Al-Baqarah:172)
- Tidak menghargai nikmat Allah, merasa semua yang dimiliki memang sudah semestinya
Ada lho orang yang berfikir bahwa rezekinya itu ya karena memang dia peroleh karena usahanya sendiri saja, tidak ada campur tangan Allah. Kalau Sekarang hidupnya kaya ya karena dirinya bekerja keras.
Orang-orang seperti ini biasanya lupa, bahwa jika bukan karena Rahmat Allah, tidak mungkin rezeki yang dinikmatinya sekarang ini dapat diperolehnya. Jika bukan karena kasih sayang Allah, bisa jadi hidup akan terasa sulit dan hati menjadi semakin sempit.
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.” (QS. An Nahl 78)
Mulai deh ubah pikiran bahwa rezeki kita datang karena usaha keras diri sendiri. Dan yakini bahwa yang kita peroleh dan dapat dinikmati adalah karunia Allah.
- Menghendaki balasan duniawi semata
Bagi mereka yang hanya mengharapkan pahala dunia, maka harta dan segala macam kemewahan dunia itu lebih penting dari apapun. Jangankan untuk bersyukur, untuk sekedar mengingat Allah saja pasti akan sangat sulit, karena yang ada di pikirannya hanyalah urusan dunia saja.
“Barang siapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan barang siapa menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali-Imran:145)
Hayo, siapa yang orientasi hidupnya masih duniawi saja? Cepet-cepet deh ya memperbaiki hati.
- Kesombongan
Bisa dibilang, kesombongan adalah salah satu musuh besar setiap orang. Orang yang sombong bagaimana mau bersyukur. Orang yang diuji dengan kesombongan, baginya kekayaannya itu juga diperoleh karena dirinya hebat. Sebagaimana kesombongan Fir’aun yang merasa lebih karena kekayaannya. Padahal sih kekayaannya itu sebenarnya ujian baginya.
“Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?” (QS. Al An’am: 53)
Ujung-ujungnya orang yang sombong itu pasti hancur kan… Yaiyalah ya. Allah kan tidak suka pada orang yang sombong.
- Godaan syetan
Setan itu, sampai nanti akhir kehidupan akan terus menggoda umat manusia. Kalau bukan kitanya yang terus memperbaharui iman ya bisa dipastikan langsung terbawa arus godaannya.
Kurang bersyukur ini juga bisa juga disebabkan oleh godaan syetan.
“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al A’raf: 17)
Nah, siapapun yang ingin nikmatnya berkah dan ditambah oleh Allah, jangan pernah lupa untuk bersyukur. Jangan hanya sibuk memikirkan dunia saja, tapi cari sebanyak-banyaknya bekal untuk kehidupan akhirat. Jangan sampai karena tidak bersyukur Allah tidak tidak ridho dan murka kepada kita.
Leave a Reply