Tidak seperti hewan yang tidak memiliki adab atau aturan apapun dalam berhubungan badan, Islam mengatur adab dan tata cara dalam berhubungan pasutri.
Apa sajakah adab berhubungan intim yang wajib diketahui pasutri muslim?
- Berniat untuk kebaikan
Jangan rugi… niatkanlah hubungan suami istri untuk memperoleh kebaikan dunia akhirat, bukan sekadar pelampiasan nafsu semata.
Bahkan berhubungan suami istri pun bisa bernilai sedekah lho, karena syahwat dilampiaskan pada yang halal. Oleh sebab itu, penting untuk meniatkan kebaikan saat berhubungan intim. Bukan untuk menyakiti pasangan, atau mencari kepuasan diri sendiri.
“Dalam hubungan intim suami-istri (antara kalian) itu termasuk sedekah.”
Para sahabat menanggapi, “Kenapa sampai hubungan intim saja bisa bernilai pahala?”
Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,
“Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim, no. 2376)
- Membaca doa agar dijauhkan dari syetan
Banyak pasutri yang mengabaikan pentingnya doa ini, padahal doa ini amat perlu dihafalkan dan dibaca setiap kali akan berhubungan intim, karena jika hasil hubungan tersebut membuahkan anak, maka syetan tidak akan dapat mencelakakan anak tersebut.
“Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa], “Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari, no. 6388; Muslim, no. 1434).
- Diperbolehkan melihat aurat pasangan
“Aku pernah mandi berdua dengan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari satu wadah yang terletak antara aku dan beliau. Tangan kami berebutan menciduki air yang ada di dalamnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menang dalam perebutan itu, lalu aku katakan, ‘Sisakan untukku, sisakan untukku.’ Padahal pada saat itu kami sedang dalam keadaan junub.”
- Disunahkan berwudhu atau langsung mandi junub sebelum tidur
‘Abdullah bin Qais, ia berkata, “Aku bertanya kepada ‘Aisyah, ‘Apa yang dilakukan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila dalam keadaan junub? Apakah beliau mandi sebelum tidur atau tidur sebelum mandi?’ ‘Aisyah menjawab, ‘Semua pernah dilakukan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, terkadang beliau mandi sebelum tidur dan terkadang berwudhu’ saja lalu tidur.’ Aku berkata. ‘Segala puji bagi Allah Yang telah memberi keleluasaan dalam masalah ini.” [HR. Ahmad VI/73, 149. Lihat Adabuz Zifaaf hal. 118-119]
- Boleh berhubungan badan dengan cara yang disukai
“Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 223) (HR. Bukhari, no. 4528; Muslim, no. 117)
“Terserah mau dari arah depan atau belakang selama di kemaluan.” (HR. Ath-Thohawi, 3: 41 dalam Syarh Ma’an Al-Atsar dengan sanad yang shahih)
- Dilarang berhubungan ketika sedang haid dan juga dilarang berhubungan melalui dubur/anus
“Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi, no. 135; Ibnu Majah, no. 639; Abu Daud, no. 3904. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan)
- Dilarang menceritakan rahasia ranjang pada orang lain
Termasuklah larangan merekam hubungan intim dengan kamera ponsel misalnya. Ini salah satu perbuatan buruk yang dilaknat oleh Allah.
“Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di hari kiamat nanti adalah suami yang memberitahukan kepada istrinya dan istrinya memberitahukan kepada suaminya, kemudian ia menyebarkan rahasia istrinya itu.” (HR. Muslim dan Abu Daud).
Demikianlah beberapa adab berhubungan intim yang penting diketahui pasutri muslim, semoga bermanfaat. (SH)
Leave a Reply